jpnn.com - BANJARMASIN - Masrukiah (55) tak kuasa menahan tangisnya setelah mengetahui M Ridho alias Edo (20), putra keduanya mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di ruang belakang rumah di Jalan Padat Karya Komplek Herlina Blok Batu Jambrut 3 no 82, Banjarmasin Utara, kemarin (28/11) pagi.
Tersiarnya kabar tersebut membuat warga yang tidak jauh dari kediaman korban berdatangan ingin menyaksikan jasad Edo yang baru ditinggal istrinya wafat satu bulan lalu. Yang menemukan Edo gantung diri Marhamah (21), putri pertamanya.
BACA JUGA: Dibekuk, Aniaya Mantan Istri karena Cemburu
Ia mengaku tidak percaya dengan kabar dari Marhamah bahwa Edo ditemukan tewas gantung diri dengan sehelai sarung berwarna ungu.
Sebelum ia berangkat Edo terlihat membikin secangkir teh dan duduk di tengah rumah, kemudian ia berangkat ke Puskesmas.
BACA JUGA: Menolak Diajak Indehoi, PSK di Batam Ditikam
“Saya lagi di Puskesmas bawa adiknya Edo berobat. Sebelum berangkat saya berangkat ke Puskesmas, Edo baru bangun dari tidur, tiba-tiba dikabarkan meninggal gantung diri,” kata Masrukiah.
Diceritakan, semenjak ditinggal istrinya wafat, tingkah laku Edo sedikit ada perubahan. Dia lebih tertutup dan selalu murung. Sedangkan untuk masalah keluarga tidak ada sama sekali.
BACA JUGA: Duel dengan Perampok, Juragan Mebel Dikapak
“Sudah satu bulan istrinya wafat karena sakit dan belum sempat punya anak,” kata Masrukiah.
Masrukiah mengaku, tiga hari yang lalu ia sempat mendapatkan mimpi. Namun mimpi itu tidak buruk, tapi sangat menjijikan. “Saya bermimpi kotoran manusia menempel di hidung, sangat bau. Dalam mimpi itu saya mau muntah. Ternyata mimpi mungkin menandakan musibah ini,” ujarnya.
Hudari (43), warga sekitar rumah korban, mengatakan sosok Edo memang orangnya pendiam dan tidak banyak bicara. Tapi apabila acara warga seperti perkawinan, ia selalu ikut membantu dan berbaur.
Namun tambah, Hudari, semenjak ditinggal istri ini dia terlihat banyak perubahan, dia sering menunggangi sepeda keliling komplek.
Kapolsek Banjarmasin Utara AKP Fahmi Ansyori melalui Kanit Reskrim AKP Ismad Wahyudi mengatakan bahwa pihak keluarga sepakat menolak agar jasad korban dilakukan visum ke rumah sakit.
“Keluarga korban mengikhlaskan kematiannya karena murni musibah dan keluarganya siap memberikan pernyataan secara tertulis yang kita pinta,” jelas Ismad.(lan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagal Berbulan Madu, Istri Pingsan di Bandara
Redaktur : Tim Redaksi