jpnn.com - NGAWI - Perampok sadis beraksi di pusat kerajinan Bonggol Jati, Kedunggalar, Ngawi, menjelang kemarin subuh (27/11). Kawanan bandit yang diduga berjumlah lebih dari tiga orang itu menyabetkan kapak di kepala Jaya Sungkana, salah seorang juragan mebel. Korban terkapar dengan luka cukup parah. Komplotan tersebut lantas kabur dengan mengendarai sepeda motor ke arah timur.
Kegaduhan itu membuat tetangga keluar rumah. Mereka mengejar perampok dengan sepeda motor. Upaya tersebut tidak sia-sia. Mon, salah seorang pelaku, dapat ditangkap. Pelaku yang masih berusia remaja itu adalah warga Desa Jeblokan, Paron. Dia dihakimi massa sebelum akhirnya diserahkan kepada polisi.
BACA JUGA: Gagal Berbulan Madu, Istri Pingsan di Bandara
''Saat ini kami masih periksa secara intensif tersangka,'' kata Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Budi Santoso. Dia menjelaskan bahwa pihaknya mengorek keterangan pelaku untuk mau menunjukkan identitas rekan-rekannya.
Saat beraksi, perampok diperkirakan berjumlah lebih dari tiga orang. Hal itu diperkuat keterangan sejumlah warga yang sempat melihat para pelaku naik motor secara berboncengan. ''Keterangan warga juga dibutuhkan dalam kasus ini,'' ujar Budi.
Berdasar informasi yang dihimpun koran ini, perampokan tersebut terjadi sekitar pukul 03.00. Awalnya, seorang yang tidak dikenal memasuki pusat kerajinan Bonggol Jati di Desa Bangunrejo Kidul, Kedunggalar. Karena gerak gerik pria itu mencurigakan, Jaya pun mengintai.
Ternyata si pelaku mengambil tas dan dompet di salah satu kamar. Jaya kemudian berusaha menangkapnya. Dia sempat berduel dengan pelaku. Bahkan, pelaku ditendangnya hingga terjatuh dan berlari untuk menyelamatkan diri.
Jaya mengejar hingga ke halaman salah satu stan kerajinan. Keduanya kembali terlibat perkelahian. Tiba-tiba, rekan-rekan pelaku datang untuk ikut mengeroyok Jaya dan menyabetkan kapak ke arah kepalanya. Tebasan senjata tajam (sajam) itu mengakibatkan Jaya tidak berdaya. Meski khawatir dihabisi, Jaya hanya pasrah melihat para pelaku mengepungnya. Satu per satu pelaku meninggalkan Jaya dengan naik sepeda motor berboncengan. ''Saya sempat merangkul leher salah seorang pelaku dan memukulnya,'' tutur Jaya.
Dia menyatakan, kerugian yang dialami tidak terlalu besar. Jaya hanya kehilangan uang tunai Rp 1 juta dan tas yang berisi nota transaksi. Meski demikian, korban harus dirawat di rumah sakit karena luka-luka. ''Ada beberapa jahitan. Dokter belum memperbolehkan rawat jalan karena luka di kepala masih mengeluarkan darah,'' terangnya saat di RSI At Tin Ngawi kemarin.
Hingga berita ini diturunkan, tim buser Polres Ngawi terus memburu para perampok. Para petugas yang berseragam preman telah menyisir dan memeriksa wilayah permukiman di Paron. Polres Ngawi juga mulai berkoordinasi dengan kepolisian di Solo untuk membatasi ruang gerak pelaku yang ditengarai sebagai warga lokal. ''Saat ini tim buser masih berada di lapangan ini. Kami terus mengembangkan informasi yang kami dapatkan,'' papar sumber internal di Polres Ngawi. (odi/dip/JPNN/c14/dwi)
BACA JUGA: Pegang Dada Siswi, Guru Ditangkap Tapi Dilepaskan Lagi
BACA JUGA: Perempuan Simpan Sabu di Kemaluan, Kena 12 Tahun Penjara
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Punya Anak malah Ditipu Dukun
Redaktur : Tim Redaksi