Baru Terima Royalti Penjualan Buku, Prof Jimly: Kasihan Para Penulis

Sabtu, 24 Oktober 2020 – 17:15 WIB
Prof Jimly Asshiddiqie. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Prof Jimly Asshiddiqie membagikan bukti pembayaran royalti yang diterimanya dari penerbit atas penjualan buku-buku yang dia tulis.

Bukti pembayaran royalti itu dibagikan Prof Jimly dalam unggahan lewat akunnya di Twitter, Sabtu (24/10).

BACA JUGA: Prof Jimly Asshiddiqie: Ini Peluang Emas Indonesia Untuk Menekan AS

Mantan Ketua Pertama Mahkamah Konstitusi (MK) itu menerima royalti atas penjualan 10 buku, dari total 70 judul buku karyanya.

Namun kangan kaget. Sebab, nominal royalti yang diterima Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia (UI) itu tak banyak.

BACA JUGA: Saran Kapitra untuk Jokowi Agar Jumlah Korban Tidak Bertambah Lagi

Dari unggahan Prof Jimly Asshiddiqie, diketahui total royalti untuk 10 bukunya itu tak sampai Rp 6 juta rupiah, tepatnya Rp 5.950.800.

Nominal itu untuk royalti sepanjang tahun 2020, atau dari 10 buku karyanya, Prof Jimly Asshiddiqie hanya menerima Rp 495 ribu per buku/tahun.

BACA JUGA: Jokowi Dinilai Sukses Melemahkan KPK, Ahmad Sahroni Bilang Begini

"Kasihan para penulis serius & kasihan budaya baca kita sebagai modal untuk kemajuan peradaban bangsa. Terima kasih penerbit," tulis Prof Jimly Asshiddiqie.

Saat dikonfirmasi jpnn.com, mantan ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu membenarkan unggahannya soal royalti tersebut.

Namun dia menggarisbawahi jika unggahan itu jangan diartikan bahwa dirinya tak ikhlas dengan nominal royalti yang diterima.

Sebab, kata Prof Jimly, niatnya menulis buku bukan untuk mencari uang tetapi demi berbagi ilmu pengetahuan.

"Jangan bilang tidak ikhlas, niatnya memang bukan untuk cari uang tapi berbagi ilmu," ujar mantan ketua umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini.

"Namun masyarakat perlu tahu bahwa untuk kemajuan bangsa, dunia buku tidak boleh dibiarkan seperti ini. Tidak ada insentif untuk memajukan peradaban bangsa," lanjutnya.

Prof Jimly Asshiddiqie menambahkan bahwa budaya menulis, membaca dan membeli buku sangat penting dan menjadi landasan untuk pencerahan peradaban bangsa ke tingkat yang semakin tinggi di masa depan.(fat/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler