jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Fadli Zon mengatakan baru TNI yang berani menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebagai gerombolan separatis teroris Papua.
Mantan wakil ketua DPR itu mengatakan bahwa di negeri ini ada double standard dalam melihat teroris.
BACA JUGA: KKSB Bergerak ke Koramil, Terjadi Kontak Tembak dengan TNI, Pratu Dwi Akbar Meninggal
Menurut Fadli, biasanya radikal teroris fundamentalis disematkan pada yang berbau Islam, sehingga menimbulkan Islamophobia.
Namun, kata Fadli, teroris yang jelas-jelas menggunakan senjata dan kekerasan masih disebut kelompok kriminal bersenjata.
BACA JUGA: Azis Syamsuddin: Basmi KKB, Jangan Tunggu Korban Berjatuhan Lagi
Karena itu, Fadli mengapresiasi TNI yang berani menyebut separatis teroris terhadap kelompok kriminal bersenjata yang ada di Papua.
"Kita double standard melihat teroris. Biasanya “radikal” “teroris” “fundamentalis” disematkan pd yg berbau “Islam” shg menimbulkan Islamophobia. Teroris yg jelas2 menggunakan senjata n kekerasan masih disebut “kel kriminal bersenjata”. Baru TNI yg berani sebut Separatis Teroris," twit Fadli di akun @fadlizon di Twitter, Minggu (20/9).
BACA JUGA: Bu Risma Datang, Berteriak, Para Pemuda Berusaha Kabur
Apa yang diungkap Fadli itu merespons twit dari Twitter resmi Pusat Penerangan TNI, @Puspen_TNI, Sabtu (19/9), yang menuliskan, "Gerombolan Separatis Teroris Papua Makin Beringas Menjelang Sidang Umum PBB #separatis #kkb #papua #PapuaIndonesia."
Seperti diketahui, aksi kelompok bersenjata di Papua makin brutal. Satu anggota TNI, Pratu Dwi Akbar Utomo, gugur saat baku tembak antara Satuan Tugas BKO Aparat teritorial (Apter) Koramil Persiapan Hitadipa dengan KKB di Intan Jaya, Papua, Sabtu (19/9).
Peristiwa itu terjadi bersamaan dengan upacara pemakaman jenazah Serka Sahlan, yang sebelumnya gugur akibat penyerangan KKB di sekitar Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Kamis (17/9). Selain Serka Sahlan, satu warga sipil juga meninggal dunia.
Sebelumnya, dua tukang ojek ditembak KKB di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (14/9). Kedua korban yakni Laode Anas Munawir (33) dan Fathur Rahman (23). (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy