Baru Tuntas 18 Persen dari 67 Juta

Mendagri 'Mengaku' Target e-KTP tahun 2011 Sulit Terpenuhi

Selasa, 22 November 2011 – 06:34 WIB

JAKARTA - Penuntasan e-KTP tahun 2011 masih jauh dari targetKemendagri menjanjikan pada 2011 akan diterapkan e-KTP terhadap 67 juta wajib KTP di 197 kabupaten/kota

BACA JUGA: SBY Mantu, Tamu Dilarang Beri Angpau

Dalam prakteknya, sampai saat ini, baru dilaksanakan perekaman e-KTP terhadap 12,07 juta penduduk
Jadi, pencapaiannya baru mencapai sekitar 18 persen.

Rendahnya pencapaian ini mendapat sorotan tajam dari sejumlah anggota Komisi II

BACA JUGA: Modus Malinda Banyak Terjadi di Citibank

"Kami worry betul, sangat ragu, apakah sampai Desember 2011 ini selesai dengan sisanya yang 55 juta," kata anggota Komisi II Akhmad Muqowam dalam raker dengan Mendagri Gamawan Fauzi di gedung DPR, kemarin (20/11).

Muqowam mengaku semakin khawatir penerapan e-KTP tahun 2012 juga akan molor
Kemendagri memang menargetkan e-KTP akan dilaksanakan di sisa 300 kabupaten/kota pada 2012

BACA JUGA: Komisi XI Dinilai Sepelekan Rekrutmen DGBI

"Sebaiknya ada laporan mingguan yang dikomunikasikan ke Komisi IIJadi, (biar ditahui, Red) aktualnya seperti apa," ujar politisi PPP itu.

Anggota Komisi II dari PAN Rusli Ridwan juga ikut mempertanyakan penyelesaian perekaman e-KTP yang masih rendah ituDia khawatir target itu akan semakin sulit dikejar mengingat kondisi geografis Indonesia"Dengan gambaran daerah yang jauh jaraknya dan infrastruktur jelek, saya hanya ingin tahu bagaimana teknis pengerahan massa yang akan direkam," tanya Rusli.

Gamawan menjelaskan banyak waktu pelaksanaan program e-KTP yang tersita untuk proses tenderBahkan, diperolehnya persetujuan dari Kementerian Keuangan juga agak terlambatDitambah lagi munculnya sejumlah gugatan terkait pelaksanaan tender"Jadi, baru bisa efektif dimulai Oktober 2011," tutur Mendagri.

Dia juga mengaku terjadi kekeliruan dengan menyamaratakan setiap kecamatan diberikan dua paket alat perekaman e-KTPAkibatnya bagi daerah yang sangat padat, banyak warga yang belum bisa dilayaniMisalnya, Jakarta dan MakasarAkhirnya dibuat terobosan untuk daerah yang padat didistribusikan alat sampai level kelurahan.

"Kami sudah minta pinjaman dari konsorisum sebanyak 2.300 alat lagiBaru turun November ini bantuannyaKalau yang standard sudah disalurkan semua," kata GamawanAlat yang 'dipinjamkan' itu merupakan sebagian dari paket perlengkapan untuk e-KTP tahun 2012 di 300 kabupaten/kotaKarena itu, tidak dihitung sebagai biaya proyek yang baru.

"Tidak masuk proyek, dipinjam namanyaToh, alat ini akan dipakai tahun 2012Jalan keluarnya itu, untuk mengejar target," tegas mantan Gubernur Sumatera Barat, itu.

Gamawan kembali mengharapkan adanya "pengertian" dari DPRSecara tersirat, dia sepertinya mengakui kalau target e-KTP tahun 2011 memang sulit untuk bisa terpenuhiDia mengatakan, aktivitas pembuatan e-KTP tidak akan berhenti sampai kapanpunKarena itu, e-KTP yang tidak terpenuhi pada 2011 diteruskan pada 2012Dia beralasan prinsip multiyears untuk proyek e-KTP sudah disepakati dari awal.

"Jadi, ada adendum (tambahan klausul) pelaksanaannyaYang penting target akhir 2012 terpenuhiRugi kalau kita close di Desember 2011," kata GamawanApalagi, pasti akan ada penduduk baru di kabupaten/kota target e-KTP tahun 2011 yang usianya menginjak 17 tahun pada 2012Sehingga, kepada mereka juga akan dilakukan pengurusan e-KTP.

Mendagri meyakinkan kalau ini bukan persoalanKarena operasionalisasi e-KTP menjadi tugas daerahBegitu juga dengan penganggarannya"Jadi, kalau daerah akan jalan terus (e-KTP), ini dianggarkan daerah, bukan APBN," tegas Gamawan.

Arif Wibowo mengatakan secara tidak langsung Mendagri sebenarnya merasakan kalau target e-KTP 2011 semakin sulit dipenuhi dalam sisa waktu kurang dari bulanMenurut legislator muda dari PDIP, itu, Mendagri Gamawan Fauzi sebaiknya mengakui saja secara "jujur" kegagalannya"Mendagri seharusnya mengaku saja kalau target 179 kabupaten/kota itu sulit tercapai," sindir Arif(pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jamwas Heran Masih Ada Jaksa Terima Sogokan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler