jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan nama dan pemikiran Soekarno atau Bung Karno tetap abadi meski Proklamator RI itu sudah meninggal dunia 53 tahun lalu.
Dia mengatakan itu saat memberikan sambutan dalam Haul ke-53 Bung Karno yang dilaksanakan di Masjid At-Taufiq, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/6).
BACA JUGA: Haul Presiden Pertama RI, BPIP dan 22 Kabupaten/Kota Deklarasikan Jaket Bung Karno
"Bung Karno tokoh legendaris yang tidak lekang sejarah. 53 tahun lalu beliau wafat, tetapi namanya terus dibicarakan hingga hari ini," kata Basarah dalam pidatonya, Rabu.
Alumnus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) mengatakan masih banyak akademisi yang mengulas pemikiran Bung Karno yang telah wafat 53 tahun lalu.
BACA JUGA: Ini Lho 2 Penganiaya Anggota TNI dari Denintel Kodam Pattimura
Dia bahkan mengatakan satu pemikiran Bung Karno berupa pidato telah ditetapkan sebagai dokumen sejarah oleh UNESCO.
"Dunia begitu mengagumi Bung Karno dan pemikiran Bung Karno. Dia bukan sekadar pemimpin bangsa Indonesia, tetapi pemimpin dunia," lanjut Basarah.
BACA JUGA: Megawati dan Jokowi Punya Keresahan yang Sama Soal Isu Ini, Apa Itu?
Dia melanjutkan sosok Bung Karno juga abadi di negara lain seperti Mesir yang dijadikan sebuah nama jalan.
"Nama Bung Karno diabadikan di negara lain. Di Mesir, Kota Kairo, kita menemukan nama jalan Ahmed Soekarno, bangsa Mesir menghormati jasa-jasa Bung Karno karena menjadi inspirasi kemerdekaan bangsa Mesir," ujar Basarah.
Dia kemudian mengingatkan Haul ke-53 Bung Karno dilaksanakan PDIP karena menjadi tradisi di Indonesia yang memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
"Bung Karno itu kader Muhammadiyah. Beliau pernah menjadi ketua majelis pengajaran Muhammadiyah di Bengkulu sejak tahun 1938 sampai 1942, tetapi sekalipun beliau kader Muhammadiyah, warga Nahdlatul Ulama begitu menghormati Bung Karno," ujar Basarah. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan