jpnn.com, JAKARTA - Nama Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI, Ahmad Basarah disebut-sebut sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur pengganti Abdullah Azwar Anas.
Basarah mengatakan kemunculan namanya adalah sebuah aspirasi yang berkembang dari bawah.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan Sebut Azwar Anas Korban Praktik Segala Cara
“Secara pribadi saya terkejut,” kata Basarah di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/1).
Namun, Basarah memahami bahwa ini adalah sebuah dinamika yang terjadi di partainya pasca-pengunduran diri Azwar Anas.
BACA JUGA: Gus Ipul Melapor ke Bu Mega, Ini Hasilnya
Sebagai kader dan petugas partai yang sudah 10 tahun mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Basarah memahami betul bosnya dalam proses pengkaderan anak-anak buahnya.
Menurutnya, Mega tahu proses perkembangan dan talenta masing-masing kadernya. Ada yang dikader sebagai kader ideologis, yang duduk di pemerintahan di struktur partai dan lain-lain.
BACA JUGA: Resmi Dukung Gus Ipul, PKS Sodorkan Suyoto Sebagai Cawagub
“Saya yakin Bu Mega sudah punya pertimbangan dan kalkulasi. Di antara ribuan kadernya, beliau sudah tahu prediksi kader ke mana," paparnya.
Dia menjelaskan Mega menyiapkannya sebagai kader yang mengurusi masalah bersifat ideologis dan konstitusional di MPR.
Namun, dia menegaskan, dalam fatsun di DPP PDI Perjuangan tidak diperkenankan kader menolak atau meminta penugasan.
Dia menegaskan kalau ada kader yang menolak perintah Mega dan partai, sejatinya mereka belum memaknai cara berpartai.
"Ketika Ibu Mega menugaskan kepada siapa pun tanpa terkecuali, tidak elok rasanya menolak nolak atau menawar jabatan itu," katanya.
Lebih lanjut, Basarah menuturkan, Desember 2016 lalu dia bersama Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berkeliling di Jawa Timur. Mereka menemui sejumlah kiai di hampir 25 titik.
Nah, di setiap titik hampir ada 25-30 kiai baik struktural dan kultural Nahdatul Ulama (NU) yang ditemui.
Menurut dia, para kiai yang ditemui secara eksplisit menyebut nama Saipullah Yusuf untuk cagub Jatim.
"Sedangkan untuk wakil, bahkan ada yang menyampaikan secara resmi melalui surat diserahkan sepenuhnya kepada kearifan dan pandangan Bu Mega," katanya.
Nah, dia yakin kiai-kiai di Jatim akan menerima apa pun dan siapa pun cawagub yang diputuskan Mega nanti.
Hasto mengatakan pengumuman akan dilakukan besok. Partainya mengikuti kebiasaan Presiden Joko Widodo yang selalu mengumumkan atau mengambil keputusan penting setiap hari Rabu.
“Nanti kita lihat yang naik kereta dari Gambir dan turun di Surabaya,” kata Hasto di samping Basarah.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Permintaan Gus Ipul ke PDIP soal Figur Pengganti Anas
Redaktur & Reporter : Friederich