Pesan Basaria Pandjaitan Kepada Para Istri Pejabat di Batam

Minggu, 02 Desember 2018 – 03:22 WIB
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, BATAM - Pimpinan KPK RI Basaria Pandjaitan meminta istri pejabat ikut mengawasi sang suami dari kegiatan yang berpotensi korupsi.

Hal ini disampaikan dalam Seminar Peran Perempuan untuk Mencegah Korupsi, di Aula Kantor Walikota Batam, Kamis (29/11).

BACA JUGA: Catat! 69 Persen Koruptor Tangkapan KPK Kader Parpol

"Jaga bapaknya, jangan sampai tempat tidur bapaknya pindah ke Kuningan. Kawal," pesan Basaria.

Dia mengatakan, tidak ada salahnya jika istri pejabat turut bangga akan posisi sang suami sebagai pejabat, tidak terkecuali menjadi istri pemimpin daerah.

BACA JUGA: Penjelasan Nico Siahaan soal Duit dari Bupati Cirebon

"Kalau saya tanya kira-kira ada kebanggaan enggak sih punya suami sebagai pejabat. Kalau bangga, kebanggaan ini dipegang teguh. Kalau kira-kira Pak Walikota, atau siapa pun jabatannya, mereka harus diingatkan selalu," sebutnya.

Sementara itu, Bunda PAUD Kota Batam, Marlin Agustina Rudi mengatakan pendidikan anti korupsi akan disampaikan ke peserta didik di taman Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

BACA JUGA: Tak Ada Orang Sinting di KPK Seperti Tuduhan Fahri Hamzah

"Itu langkah pertama saya sebagai bunda PAUD," kata Marlin.

Sebagai istri Walikota Batam, Marlin yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam ini akan mengingatkan pendamping pejabat di lingkungan Pemerintah Kota agar menjaga suami masing-masing. Para istri diminta untuk selalu bertanya asal uang atau barang yang diberikan suaminya.

"Saya agak cerewet di rumah. Waktu suami jadi walikota, saya bilang saya tak mau terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Kami sangat menjaga itu. Anak saya juga sudah diajari jauh sebelumnya. Jangan mengambil yang bukan haknya," imbuhnya.

Pembicara dari Australia Indonesia Partnership of Justice (AIPJ), Judhi Kristantini mengajak para istri pejabat untuk bergabung dalam Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Gerakan ini merupakan hasil kerja sama KPK dan AIPJ sejak April 2014 lalu.

"SPAK sudah ada di 34 provinsi dengan lebih dari 1.000 agen. Pencegahan korupsi harus dimulai dari diri sendiri, kemudian ke lingkungan. Misal dari ibu-ibu mengajarkan ke anaknya, mengingatkan suaminya," kata dia.

Ibu-ibu, kata Judhi, memiliki peran penting untuk pencegahan korupsi. Karena prilaku koruptif bisa dimulai dari hal kecil. Maka pencegahannya pun bisa dilakukan dengan mengajarkan kepada anak sedari kecil. Yakni dengan menyampaikan prilaku-prilaku yang mengarah pada tindakan korupsi. Hal kecil contohnya mencontek, menyerobot antrean, dan sebagainya.

"Sekarang korupsi masih menjadi masalah negara kita. Tapi kita perempuan bisa berperan untuk mencegah korupsi. Mungkin tidak sekarang, besok, atau minggu depan. Kita harus percaya kita akan punya generasi anti korupsi di masa mendatang," ujar Judhi. (iza)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Rilis Survei Penilaian Integritas, Skor Kepri Hanya 67,5


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler