jpnn.com - KENDARI - Seorang nelayan dilaporkan hilang di sekitar perairan Pantai Jodoh, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tim Penyelamat Pos SAR Baubau, Basarnas Kendari, melakukan operasi pencarian terhadap nelayan tersebut.
BACA JUGA: Nelayan Tambaklorok Deklarasi Dukung Dico Ganinduto Maju Pilwakot Semarang 2024
Menurut Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S, nelayan tersebut bernama La Hamidu (57).
Korban pertama kali dilaporkan belum kembali melaut oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Selatan.
BACA JUGA: 6 Nelayan Ditemukan Tewas Mengenaskan saat Melaut di Perairan Merak
"Pada pukul 07.17 WITA, kami menerima informasi yang melaporkan satu orang nelayan belum kembali dari melaut menggunakan perahu di sekitar Perairan Pantai Jodoh, Kecamatan Batauga," kata Aminuddin saat dihubungi di Kendari Sabtu (10/8).
Berdasar laporan itu, pihaknya memberangkatkan Tim Penyelamat Pos SAR Baubau menuju ke lokasi yang diinformasikan, dengan menggunakan perahu karet untuk memberikan bantuan SAR.
BACA JUGA: Basarnas Natuna Terjunkan Dua Penyelam, Nelayan Hilang di Perairan Tanjung Belum Ditemukan
"Jarak tempuh lokasi itu dengan Dermaga Topa sekitar 12 mil laut," ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan pada operasi pencarian tersebut, kondisi cuaca dalam keadaan hujan ringan dengan kecepatan angin sekitar 13 kilometer per jam dari arah timur laut.
"Tinggi gelombang sekitar 1-1,5 meter," ungkap Aminuddin.
Dia juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa unsur yang terlibat dalam pencarian korban, antara lain, Pos SAR Baubau, BPBD Buton Selatan, PMI Baubau, Babinsa, Bhabinkamtibmas, masyarakat sekitar, dan pihak keluarga korban.
"Peralatan yang digunakan, yakni truk penyelamat, perahu karet, perahu, peralatan SAR evakuasi, peralatan SAR medis, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," jelas Aminuddin.
Dia menambahkan bahwa korban hilang saat pergi melaut menggunakan perahu untuk memancing ikan di sekitar Pantai Jodoh hingga sejauh 1 mil laut, pada Jumat (9/8) sekitar pukul 05.00 WITA.
Namun, hingga sore hari, korban belum juga kembali. Padahal, secara kebiasaan korban sudah pulang ke rumah pada siang hari.
"Pencarian telah dilakukan hingga malam hari oleh pihak keluarga dan masyarakat sekitar menggunakan empat buah perahu, namun korban tak kunjungi ditemukan," tambah Aminuddin. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi