Batal Berdamai, Qatar-Saudi Perang Media

Senin, 11 September 2017 – 09:09 WIB
Qatar. Foto: Aljazeera

jpnn.com, DOHA - Atas desakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pemimpin Arab Saudi dan Qatar akhirnya berkomunikasi.

Melalui telepon, putra mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani membahas solusi damai lewat perundingan.

BACA JUGA: Ada Krisis Kemanusiaan di Yaman, Arab Saudi Dalangnya

Tetapi, dalam hitungan hari, semuanya buyar. Saudi dan Qatar pun batal berdamai.

Riyadh menegaskan bahwa rencana dialog antara Saudi dan Qatar tertunda. Rencana tersebut ditunda hingga batas waktu yang tidak diketahui.

BACA JUGA: Alhamdulillah! Arab Saudi Buka Perbatasan untuk Calon Jamaah Haji Qatar

Akibatnya, potensi damai antara Qatar dan Saudi plus sekutunya kembali lenyap. Semua itu terjadi gara-gara media.

Qatar maupun Saudi menuding media ’’musuh’’ sengaja memelintir fakta agar terlihat ’’menang’’.

BACA JUGA: Tim Kemanusiaan PBB Sulit Kirim Bantuan ke Yaman

’’Dalam komunikasi formal pertama sejak 5 Juni (tanggal putusnya hubungan diplomatik Saudi dengan Qatar) tercetus solusi damai,’’ kata sumber Al Jazeera di Riyadh.

Menurut pihak Saudi, gagasan untuk menggelar dialog damai itu muncul dari Qatar. Tepatnya dari Sheikh Al Thani.

Namun, dalam pemberitaan, media pemerintah Qatar menyebut Saudi sebagai penggagas dialog. Riyadh pun tidak menerima.

Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa Saudi kecewa karena Qatar tidak menyatakan fakta yang sebenarnya.

Agar terkesan menang, Qatar News Agency menuliskan seolah-olah Saudi-lah yang mengajak berdamai.

’’Qatar tidak serius mengajak berdamai,’’ tuding pejabat Riyadh sebagaimana dilansir SPA.

Seharusnya Qatar menyebut Sheikh Al Thani sebagai pihak yang meminta dialog damai. (BBC/aljazeera/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Jemaah Haji Kakinya Melepuh


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler