Batal Buka Cabang di Arab Saudi, BNI Bidik Malaysia

Jumat, 17 Maret 2017 – 10:42 WIB
Ilustrasi BNI. Foto: Jawa Pos.Com/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) membagi dividen Rp 3,96 triliun .

Nominal itu setara 35 persen dari laba bersih tahun lalu.

BACA JUGA: BNI Tebar Hadiah di 15 Kota

Laba bersih emiten berkode saham BBNI itu tahun lalu naik 25,1 persen.

Yakni, dari Rp 9,07 triliun pada 2015 menjadi Rp 11,34 triliun.

BACA JUGA: Dukung Percepatan Pembangunan, BNI Saling Bersinergi

Khusus untuk pemerintah yang memegang 60 persen saham, dividen yang disetor Rp 2,38 triliun.

Sisa 65 persen dari laba bersih atau Rp 7,37 triliun menjadi saldo laba ditahan.

BACA JUGA: Sektor Menengah Bikin Kredit Bermasalah BNI Naik

Sementara itu, dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Kamis (16/3), BNI juga mengumumkan wakil direktur yang baru, yakni Herry Sidharta.

Herry akan menggantikan Suprajarto, yang kini telah pindah ke PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menjadi direktur utama.

Sebelumnya, Herry adalah direktur bisnis korporasi di BNI.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menuturkan, tahun ini perseroan berupaya melakukan perubahan dalam rencana ekspansi.

Yakni, membatalkan rencana membuka kantor cabang di Arab Saudi.

Sebab, pengurusan izin untuk membuka kantor cabang di sana cukup sulit.

Rencana pembukaan kantor di Arab Saudi itu diutarakan perseroan sejak 2013 dengan tujuan pembukaan di Jeddah, Madinah, serta Mekah.

Perseroan tengah mempertimbangkan kenaikan status kantor representatif di Yangon, Myanmar, menjadi kantor cabang.

Selain itu, BNI mempertimbangkan rencana pembukaan kantor di Kuala Lumpur, Malaysia.

’’Tapi, itu juga masih kami hitung secara lebih tajam lagi. Karena memang membuka cabang di Malaysia itu membutuhkan modal yang cukup besar. Kurang lebih sekitar USD 75 juta,’’ ujarnya.

Saat ini, BNI telah membuka kantor di beberapa kota besar di belahan dunia.

Di antaranya, Singapura, New York (AS), London (Inggris), Tokyo dan Osaka (Jepang), Hongkong, serta Seoul (Korea Selatan).

Menurut Baiquni, BNI juga sedang menjalani tahap menjadi qualified ASEAN Bank (QAB).

Diharapkan, pasar ASEAN bisa digarap lebih serius sehingga BNI bisa memperluas basis nasabahnya.

BNI tahun ini juga berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 5 triliun.

Penerbitan obligasi itu merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) dengan total nilai mencapai Rp 10 triliun.

Obligasi tersebut diharapkan mampu mendukung ekspansi perseroan serta membayar utang jatuh tempo. (rin/c19/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspansi ke Malaysia, BNI Siapkan USD 77 Juta


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BNI  

Terpopuler