jpnn.com - BATAM - Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Candra Rizal mengatakan bahwa sejumlah puskesmas di Batam kekurangan tenaga dokter dan perawat. Bahkan dokter dari Pegawai Negeri Sipil saat ini sangat minim. Tetapi menurut Candra, pelayanan kesehatan untuk masyarakat tetap bisa teratasi.
"Kita akui kita kekurangan tenaga dokter dan perawat. Tetapi untuk pelayanan menurut saya sudah maksimal," katanya.
BACA JUGA: Bertahap Menuju Bandara Bertaraf Nasional
Candra mengatakan bahwa untuk melayani masyarakat, saat ini Pemko Batam terpaksa mengadakan dokter PTT, dan dokter bantuan dari provinsi. Untuk daerrah hinterland, memang jumlah tenaga dokter dan perawat belum ideal.
"Kita akui tidak ideal. Saya lupa berapa sekarang tenaga dokter dan perawat di semua Puskesmas di Batam. Datanya itu ada di kantor," katanya.
BACA JUGA: Waspadai Elpiji Oplosan
Saat ini ada sekitar 17 puskesmas yang sudah beroperasi di Batam. Di mana diproyeksikan satu puskesmas bisa melayani sekitar 30 ribu penduduk. Tetapi hal ini biasanya hanya berlaku di daerah hinterland karena di bdaerah mainland sudah ditunjang sejumlah rumah sakit dan klinik perobatan.
"Saat ini klinik swasta ada ratusan di Batam. Di mana akan berlomba-lomba untuk melakukan pelayanan yang terbaik," katanya.
BACA JUGA: Terpaksa Mandi dengan Air Galon
Sementara itu, Irwansyah anggota Badan Anggaran DPRD Kota Batam mengatakan bahwa pihaknya menganggarkan ratusan juta rupiah untuk perekrutan dokter untuk ditempatkan di hinterland. Tetapi uang itu dikembalikan ke kas daerah.
"Kita menganggarkan, kenapa malah tidak digunakan. Kita mengetahui bahwa pelayanan kesehatan di hinterland masih perlu ditingkatkan," katanya.
Udin P Sihaloho, Wakil Ketua komisi IV DPRD Kota Batam yang membidangi kesehatan mengakui bahwa pelayanan khusus di hinterland harus terus ditingkatkan. Sejumlah tenaga medis harus ditingkatkan baik dari segi kualitas dan kuantitas.
"Kalau perlu untuk memberikan semangat bagi tenaga perawat di hinterland, harus diberikan insentif yang lumayan. Ini juga untuk merangsang agar tenaga kesehatan berlomba-lomba untuk melayani di hinterland," katanya. (ian)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gas Elpiji 12 Kg Rp 175.000
Redaktur : Tim Redaksi