BATAM - Batam ditetapkan siaga satu oleh Polresta Barelang menyusul kerusuhan Kamis (24/11) kemarinMenurut Pjs, Kapolresta Barelang, Yohannes Widodo, status siaga tersebut mutlak harus ditetapkan
BACA JUGA: Buruh Beraksi Lagi, Pos Polisi Dibakar
Sebab, dalam demo buruh yang berakhir rusuh, mereka sudah berbuat diluar batas dengan membakar dan merusak seluruh pos polisi yang ada."Sikap tersebut kita ambil guna mengembalikan kondisi Batam kembali kondusif seperti semula," ujar Yohannes
BACA JUGA: Bantah Ada Bencana Kelaparan di Papua
Sebab, kalaupun dipaksakan turun lagi ke Pemko Batam dengan jumlah yang sama, bisa dipastikan kan rusuh lagi"Sebaiknya kalau mau berunding dengan Walikota, melalui perwakilan saja, bukan malah membawa belasan ribu massa yang akhirnya mereka sendiri tak dapat mengendalikan massanya yang brutal," kata Yohannes.
Batam Pos (Grup JPNN) mendapat bocoran informasi dari salah seorang anggota polisi, bila hari ini masih ada aksi serupa, Polresta Barelang akan mendapat bantuan personel dari Polresta Tanjungpinang dan Bintan.
Apakah ada instruksi tembak ditempat seandainya demo buruh kembali rusuh? Yohannes menegaskan instruksi tembak ditempat tak akan diberlakukan
BACA JUGA: Minta Dilayani, BURT DPR Dikecam
"Saya masih percaya dengan koordinator aksi dari belasan ribu buruh bisa membuat anggotanya berpikir jernih untuk tak membuat onar," katanya.Adanya demo rusuh selama dua hari di Batam, sempat memunculkan isu, akan ada sweeping besar-besaran dari para buruh pendemo terhadap pegawai Pemko yang memakai batik atau baju safariNamun, isu itu, kata Yohannes pastinya dari kepolisian akan memback-up masyarakat dalam bentuk pengamanan agar isu itu tak muncul sungguhan.
Sedangkan, ketua SPSI Batam, Syaiful Badri, berharap ribuan buruh yang sudah berdemo, agar hari ini tak turun lagi guna mengantisipasi keamanan terhadap para buruhPantauan Batam Pos di lapangan, patroli kepolisian masih berkeliaran dijalan-jalan, mengantisipasi adanya kerusuhan susulan lagi nantinya
Setelah bubar dari Kantor Wali Kota Batam, pendemo ternyata masih melanjutkan aksinyaMereka merusak seluruh pos polisi dan fasilitas umum yang ada di sejumlah titik.
Di Simpang Kabil, massa merusak pos polisi dan membakar satu unit mobil patroli dan satu unit motor milik polisiPersitiwa serupa juga terjadi di Simpang Dam dan Simpang Panbil, MukakuningDi sana massa juga membakar dua unit kendaraan pelat merah.
Massa juga merusak sejumlah pos dan kantor polisi di seluruh wilayah di BatamMulai di Nagoya, Batuaji, Sekupang, Simpang Jam dan lain sebagainyaPos Satpol PP di sejumah titik juga dirusak dan dibakar massa.
Sebaliknya, aparat polisi juga menggelar sweeping di sejumlah titikDi BAtuampar, polisi menangkap sedikitnya lima karyawan McDermottPadahal mereka baru saja pulang kerja.
Tak hanya ditangkap, polisi juga menyiksa para pekerja tak berdosa ituSejumlah pekerja mengalami luka serius di bagian kepalaParahnya lagi, polisi juga merusak kendaraan milik para pekerja McDermott.
Terpisah, jajaran polisi juga sweeping di wilayah Sekupang, Batuaji dan MukakuningDengan iring-iringan 10 kendaraan, terdiri dari tiga mobil polisi, empat truk polisi, satu unit water canon dan dua unit mobil pemadam kebakaran, aparat berkeliling Batam
Jhoni Simbolon, 33, warga Ruli Sukajadi menjadi korban dalam insiden unjuk rasa pembakaran Pos Polisi di Simpang Kabil, Kamis (24/11) siangKepala buruh bangunan itu bocor di kepalanya dengan 30 jahitan akibat di pukul pakai popor senapan oleh satuan anggota Brimob di Simpang kabilKedua tangannya juga patah akibat dikeroyok polisi.
Frengki Purban, rekan korban mengatakan siang kemarin mereka berdua sedang berjalan dari rumah ke arah Kabil nongsa dengan berjalan kakiNamun sialnya tiba di simpang kabil suasana sedang memanas karena aksi bakaran pengunjuk rasa ke Pos PolisiBegitu lewat di lampuh merah sebelah kiri dari arah Baloi dekat Pospol, tiba-tiba Jhoni langsung didatangi oleh seorang anggota Brimob.
"Tanpa banyak tanya, adik saya ini digebuk pakai popor, kepalanya pecah 30 jahitan, tangannya juga patah diinjak-injak Brimob lainnya," ujar Frengki saat berada di rumah sakit Chamanta Sahidiya Mukakuning mengantar Frengki.
Pemuda lajang itu masih belum sadar hingga kemarin soreDan beruntung saat digebuk anggota Brimob, Frengki diselamatkan oleg anggota Provos.
"Sepertintya anggota Brimob ini mau bunuh adik sayaPadahal kami tak tahu apa-apa dengan hal ini," sebut Frengki(gas/par/eja/hsl/cr12)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI: Pemerintah Harus Serius Atasi Prostitusi Anak Sekolah
Redaktur : Tim Redaksi