JAKARTA - Pemerintah mulai merealisasikan rangkaian program untuk mendukung swasembada daging sapi nasionalPada tahapan awal, Kementerian Pertanian (Kementan) kini membatasi impor daging sapi dan menekankan produksi daging sapi dalam negeri agar swasembada terwujud bertahap pada 2014.
"Sekarang produksi dalam negeri sudah meningkat
BACA JUGA: Membangun Kemitraan, Membuka Investasi
Impor Januari-Juni sudah berjalan sebesar 56 ribu ton daging, ke depan akan dikendalikan untuk memastikan swasembada terwujud," kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Bayu Krisnamurthi, di Jakarta, Rabu (7/7) kemarin.Pemerintah, kata dia, hanya akan memberikan kelonggaran impor daging pada rantai jaringan restoran yang membutuhkan daging dengan spesifikasi khusus yang belum bisa dipenuhi dari dalam negeri
BACA JUGA: Singapura Kembali Gelar Pameran Obat Tradisional
Menurut dia, kebutuhan daging sapi pada rantai restoran hanya 100-150 ton per bulan atau 1.200-1.800 ton per tahun, jauh lebih kecil dari kebutuhan daging sapi rumah tangga dan industriBACA JUGA: Kredit Tumbuh 18,6 Persen
Selain mengendalikan impor, kata dia, pemerintah terus meningkatkan kapasitas produksi daging sapi dalam negeri supaya bisa memenuhi 90 persen kebutuhan nasional pada 2014Upaya itu antara lain dilakukan melalui penyediaan bakalan dan peningkatan populasi sapi, peningkatan produktifitas dan kemampuan reproduksi sapi lokal, pencegahan pemotongan sapi betina produktif, penyediaan bibit sapi dan revitalisasi aturan distribusi dan pemasaran ternak/daging sapi
"Kementan menargetkan peningkatan populasi sapi tahun 2014 meningkat sebanyak 11,23 persen menjadi 14,23 juta sapi pada 2014," kata diaMenurut data Kementan, produksi sapi lokal pada 2007 sebanyak 210,8 ribu ton naik menjadi 250,8 ribu ton pada 2009 sementara konsumsi daging sapi nasional sebanyak 325,9 ribu ton pada 2009 naik dari 314,0 ribu ton pada 2007
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi, tahun 2007 pemerintah mengimpor sapi bakalan sebanyak 60,8 ribu ton dan daging sapi sebanyak 64,0 ribu tonPada 2009, impor sapi bakalan naik menjadi 72,8 ribu ton dan impor daging sapi naik menjadi 70,0 ribu ton.
Bayu menjelaskan, sampai awal Juli 2010 harga daging sapi masih relatif stabil dengan perubahan sekitar 0,02 persenPemerintah, kata dia, terus memantau perkembangan harga dan produksi daging sapi untuk memastikan pasokan daging bagi masyarakat tidak terganggu, terutama menjelang dan selama Ramadhan, Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru
Selain itu, kata dia, pemerintah juga memfasilitasi terjalinnya hubungan antara daerah penghasil dan daerah konsumsi daging"Di Jawa Tengah ada peningkatan ketersediaan daging sapi, ini bisa dihubungkan dengan Jakarta yang konsumsinya besar," pungkasnya(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Ayam Melambung, Pedagang Mogok Jualan
Redaktur : Tim Redaksi