Harga Ayam Melambung, Pedagang Mogok Jualan

Selasa, 06 Juli 2010 – 12:19 WIB
PASAR RAYA- Melambungnya harga ayam potong beberapa waktu terakhir ini tak hanya mengundang protes masyarakatSejumlah pedagang ayam potong di Pasar Raya, Padang memilih mogok berjualan

BACA JUGA: PLN Segera Bangun PLTMH di Sumbawa

Betapa tidak, ayam potong yang sebelumnya diperjualkan seharga Rp15-16 ribu/Kg, kini dijual seharga Rp50 ribu/Kg.

Akibatnya, tak ada satupun pedagang ayam yang berjualan di los pedagang ayam Pasar Raya Timur, Senin (5/7) kemarin
Praktis, tak ada satupun komoditas ayam diperjualbelikan di pasar tersebut

BACA JUGA: Zulkifli Zaini jadi Dirut Bank Mandiri



Pendi (40), salah seorang pedagang ayam di Pasar Raya mengatakan aksi ini untuk memprotes kenaikan harga ayam yang tinggi
Sebab, beber dia, masyarakat tak mau membeli ayam karena harganya tidak terkendali

BACA JUGA: Program Unggulan Disiapkan untuk Kembangkan Potensi

"Bagi pedagang, kondisi ini tak menguntungkanKami tidak akan berjualan sebelum harga kembali normalKalau masih dipaksakan untuk berdagang, maka kami akan mengalami kerugian setiap hari," ujar Pendi.
 
Pada kondisi harga yang tak stabil ini, beber Pendi, rata-rata pedagang yang memilih berjualan mengalami kerugian sekitar Rp500 ribuKarena itu, para pedagang memilih tak berjualan untuk menghindari kerugian hingga pemerintah dapat segera menyelesaikan persoalan kenaikan harga ayam tersebut.
 
"Kami berharap, usaha pemerintah untuk menghambat keluarnya ayam dari Sumbar ke daerah segera dilakukanKalau tidak mereka lakukan, maka kami akan melakukan hal itu sendiri," jelas Pendi.

Sekretaris Perhimpunan Pedagang Ayam Pasar Raya Padang Rajabman menduga kenaikan harga ayam itu karena adanya monopoli harga dari salah satu perusahaan besar"Hanya perusahaan itu yang bisa melakukan aksi monopoli," ujar Rajabman.

Tidak tersedianya ayam di pasar tradisional ini dirasakan imbasnya oleh sejumlah pedagang makanan, seperti warung nasi, pedagang soto ayam, pecel lele, sate ayam lainnyaMereka menjadi panik karena sangat membutuhkan daging ayam, namun tidak bisa lagi menyediakan daging ayam ke konsumenSebagian lagi memilih tak berjualan"Kemungkinan, kami tidak berjualan sore nanti," keluh Riko, salah seorang pedagang.

Yanti (35), pedagang soto di kawasan M Yamin mengatakan, naiknya harga ayam dirasakan sangat memberatkanBiasanya setiap hari ia membutuhkan 10-15 ekor ayam, namun karena tak tersedianya daging ayam membuat mereka kesulitan berjualan"Saya sudah mencari ayam keliling pasar, tapi tidak ada pedagang yang berjualanSaat ini saya terpaksa mencari ayam kampung, walaupun harus membeli dengan harga yang cukup mahal," ujar Yanti.(cr13/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alasan Kemanusian, Sebaiknya Tabung Gas 3 Kg Ditarik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler