Batik Air Sambut 18 Kru yang Turut Menjalani Observasi di Natuna

Minggu, 16 Februari 2020 – 02:07 WIB
Ilustrasi Batik Air. Foto Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Batik Air, member of Lion Air Group, menyambut kedatangan 18 awak pesawat yang telah selesai menjalani rangkaian protokol kesehatan (karantina dan observasi) sesuai waktu yang ditentukan di Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (15/2).

"Batik Air sudah menerima konfirmasi dari lembaga terkait dalam hal ini Kementerian Kesehatan yang menyatakan kondisi sehat dan laik terbang,” kata Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro, Sabtu (15/2).

BACA JUGA: Warga Antusias Lepas Keberangkatan WNI yang di Observasi di Natuna

Sebanyak 18 awak tersebut diberangkatkan dari Bandar Udara Raden Sadjad, Natuna (NTX) pukul 13.30 WIB, dan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 15.30 WIB.

Sebanyak 18 kru itu diterbangkan menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara. "Batik Air dengan bangga menerima dan menyambut kembali 18 awak pesawat, dengan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya kepada pilot (person in command/PIC), kopilot (first officer/FO), awak kabin (flight attendant/FA), petugas operasional keberangkatan (dispatcher, flight operation officer/FOO) serta teknisi (engineer)," ujar Danang.

BACA JUGA: Menko PMK Jamin Pemulangan WNI dari Natuna Dikawal Ketat

Mereka adalah Captain Destyo Usodo (PIC), Captain Suyono Suwito (PIC),
Hendra Tjin dan Taufan Widya (FO), David Setiawan (SFA), Indah Nurfitri Djufri,  Tia Septiani, Kikiet Teguh Septarianto, Abdul Hakim Sungkar, Fahmi Husen Ali Joubah, Farrand Abdilla (FA), Hartini Efniati Hasibuan, Ranti Oktaviana, Ni Wayan Tangkas Chika Manik, dan Anggi Dwi Saputro (FA). Kemudian, David Rismon (Dispatcher), serta Dimas Syamsurizal dan Jemi (Engineer).

Penyambutan dilakukan oleh President Director of Lion Air Group Edward Sirait,
CEO Batik Air Captain Achmad Luthfie, Managing Director of Lion Air Group Captain Daniel Putut Kuncoro Adi, Operation Director of Batik Air Captain Zwingly Silalahi, Safety, Security and Quality Director of Batik Air Captain Wamildan Tsani Panjaitan,
Engineering Director of Batik Air Yanto Supriyatno, serta perwakilan dari manajemen serta masing-masing departemen atau divisi lingkungan Lion Air Group.

BACA JUGA: POM TNI Gelar Operasi Gaktib dan Yustisi Tahun 2020

“Batik Air mengucapkan terima kasih tak terhingga serta menempatkan apresiasi tinggi atas kesiapan, peran aktif serta profesional dalam bekerja dari awak pesawat, petugas layanan darat (ground handling), termasuk dukungan penuh pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara, mitra dan berbagai pihak yang terlibat, sehingga operasional penerbangan “misi kemanusiaan” berjalan lancar," ungkap Danang.
 
Pelaksanaan penerbangan berpedoman kepada prinsip-prinsip dan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan dalam memastikan pengamanan awak pesawat, tim medis, tamu atau penumpang dan lainnya.
 
Operasional misi kemanusiaan Batik Air pada 1 Februari 2020 bernomor ID-8618 rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK) pukul 13.00 WIB,  tujuan Bandara  Internasional Tianhe Wuhan yang terletak di Distrik Huangpi, 26 kilometer utara dari pusat Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok (WUH). Pesawat mendarat di Tianhe Wuhan pada 19.00 waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei, China Standard Time, GMT+ 08).

Untuk penerbangan kembali pada 2 Februari 2020, pesawat telah menerbangkan 18 awak pesawat dan 270 tamu (Warga Negara Indonesia) menggunakan Airbus 330-300CEO (18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi).
 
Penerbangan bernomor ID-8619 “misi kemanusiaan” rute Bandara Internasional Tianhe Wuhan di Distrik Huangpi, Wuhan pada 04.30 waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei, China Standard Time, GMT+ 08) dan tiba di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (BTH) pukul 08.30 WIB.

“Batik Air dalam hal ini bertujuan mendukung program kemanusiaan dan negara. Oleh karena itu, Batik Air menyampaikan terima kasih atas penunjukan dan kepercayaan pemerintah yang telah diberikan kepada Batik Air guna mewujudkan misi tersebut,” kata dia.
 
Batik Air tetap mengedepankan faktor keamanan dan keselamatan penerbangan (safety first). Dalam tindakan pencegahan virus dimaksud pada operasional penerbangan, Batik Air menerapkan rekomendasi dengan menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker dan alat pelindung diri (APD), sarung tangan (hand gloves) dan cairan/gel pembersih tangan (hand sanitizer) guna antisipasi serta preventif.(boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler