jpnn.com, JAKARTA - Sebagai salah satu produk warisan budaya Indonesia, batik terus menunjukkan eksistensinya melalui gelaran Expo di Dubai.
Beragam motif batik telah menjadi incaran kolektor dunia yang berkunjung di Paviliun Indonesia, di antaranya Amerika, Australia, hingga Prancis.
BACA JUGA: Ternyata ini Alasan Komunitas Batik Online Dukung Muhaimin Maju Pilpres 2024
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengatakan berbagai produk batik yang dipajang sebagai suvenir di area Rolling Exhibition berasal dari produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) siap ekspor.
Selain itu, produk batik yang dipamerkan tidak hanya berbentuk kain tetapi kemeja, blazer, dan syal melalui peragaan busana.
BACA JUGA: Suyanta Ungkap Detik-Detik Sopir Feeder Batik Solo Trans Dipukul Pemotor
Produk tersebut telah dikurasi PT Sarinah sebagai pengelola suvenir Paviliun Indonesia.
Salah satu yang ditampilkan di area Rolling Exhibition di Paviliun Indonesia, yaitu batik warisan dengan motif rapi dan unik asal Pekalongan, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Mengenal Natalia Yaya, Perancang Busana Batik Asal Madura yang Mendunia
Batik itu memiliki motif yang didominasi corak bunga kombinasi dari budaya Tiongkok dan Jawa.
“Kami terus menggencarkan promosi produk batik ke kancah internasional. Saat ini, Paviliun Indonesia telah menjual lebih dari 150 produk fesyen batik dan menarik sejumlah kolektor asing. Dengan menampilkan aneka batik dari berbagai daerah Indonesia di Expo 2020 Dubai, kami optimistis batik semakin berperan dalam perekonomian nasional,” ujar Didi, Senin (14/2).
Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia itu menjelaskan bahwa industri batik merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional dengan kontribusi sebesar Rp 7,5 triliun selama kuartal I 2021.
Di samping itu, sektor yang didominasi industri kecil menengah (IKM) itu juga menyerap tenaga kerja sebanyak 200 ribu orang dari 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia.
Selain batik warisan, Paviliun Indonesia juga memamerkan batik berbahan daun nila yang ramah lingkungan.
Batik ini dikenal dengan batik indigo karena warna biru yang menjadi ciri khasnya.
Batik lain yang juga dipamerkan adalah batik motif mega mendung yang mendunia dan memiliki filosofi kental akan nilai ketuhanan. (mcr28/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperiksa KPK Lagi, Azis Syamsuddin Sudah Pakai Batik Merah
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Wenti Ayu