Ketiga batik itu, ujar Kabid Perindustrian pada Dinas Perindustian Perdagangan Koperasi dan UMKM, Sudirman, sudah dikenal masyarakat luas
BACA JUGA: Tumpengan Nasi Kuning di Titik Rawan Laka
""Kita butuh waktu untuk memperkenalkan Batik Lasem,"" ungkapnya, kemarinBACA JUGA: Bandung Lagi Demam Sepeda
Hampir setiap even pengenalan produk lokal, Pemkab Rembang selalu membuka stan sendiri untuk mengenalkan Batik Lasem.""Pameran nasional seperti GBN, Inacraft, dan banyak even lain sudah kami ikuti
Selama ini, tambah Sudirman, Batik Tulis Lasem sudah menyebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, dan Yogyakarta
BACA JUGA: Cirebon Tuan Rumah Jambore ICSI
Dibandingkan dengan pangsa pasar itu, pemasaran batik masih didominasi pasar lokalSelain memperkenalkan batik, lanjutnya, Pemkab Rembang juga mendorong kualitas pengerajin batik tulisDiantaranya melakukan pelatihan desain batik dan pelatihan membatik dengan baik.""Jumlah pengerajin ada tambahan, semula 29 pengerajin sekarang menjadi 37 pengerajinSedangkan motif batik sebenarnya ada banyak, tapi baru sekitar 21 motif yang sudah dipatenkan sejak 2005 lalu,"" jelasnyaSementara itu Arif NS, Pengerajin Batik Tulis Lasem Koesna mengatakan, sejauh ini sudah mengembangkan motif batik diantaranya, motif Taman Sari, Bradek, Punokawan, Galung Pingit, Asem-asem, Tiga Negeri, dan kombinasi""Diantara itu yang paling digemari motif batik Bradek yang terlihat klasik,"" ujarnya(mg8/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikira Tidur, Bapak Anak Tewas
Redaktur : Tim Redaksi