jpnn.com - BANTUL – Demam batu akik akhir-akhir ini ternyata membuat tangan-tangan jahil ingin menangguk keuntungan dengan melawan aturan. Sampai-sampai batu nisan pun dicuri untuk batu akik.
Itu pula yang terjadi di pusara seniman kondang Yogyakarta, Bagong Kussudiardjo di kompleks pemakaman keluarga Dusun Sembung, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Pihak keluarga mendiang Bagong pun melaporkan pencurian batu nisan itu ke polisi.
BACA JUGA: Bengkulu Kekurangan Seribu Guru
Kapolsek Kasihan, Kompol Suwandi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan itu, Selasa (14/4). “Dilaporkan pukul 12.00 oleh Elia Gupita Sugito,” kata Suwandi.
Untuk menindaklanjuti laporan itu, jajaran Polsek Kasihan langsung melakukan penyelidikan dan olah TKP (tempat kejadian perkara) Dari hasil pemeriksaan di TKP, batu nisan di pusara Bagong sudah tidak utuh. Ada bekas congkelan di beberapa bagian nisan yang terbuat dari batu pancawarna ini.
BACA JUGA: Peringati Tragedi Maut QZ 8501, Ini yang Dilakukan Pemda Kobar
Bahkan, papan nama yang tertempel di nisan juga pecah menjadi dua bagian. “Batunya dicongkel,’’ jelasnya. Suwandi menduga kasus pencurian batu nisan tersebut ada kaitannya dengan booming-nya akik saat ini.
Selain melakukan pemeriksaan di kompleks makam, polisi memeriksa sejumlah saksi untuk menyelidiki kasus ini. “Hingga saat ini baru satu saksi yang diperiksa,” tambah Kanit Reskrim Polsek Kasihan AKP Ngadianta.
BACA JUGA: Kesal, Ayah Habisi Nyawa Pemalak Anaknya
Sedangkan putra almarhum Bagong yang juga seniman, Djaduk Ferianto mengatakan, batu nisan ayahnya dicongkeli pencuri. Ia tak menampik dugaan pencurian batu nisan ini karena meledaknya pamor akik.
Djaduk mengaku baru mengetahui insiden pencurian itu Jumat (10/4) lalu, setelah mendengar informasi ada pencurian batu hias di kompleks makam. Batu nisan di makam Bagong memang terbuat dari batu pancawarna.(radarjogja/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Punker Ini Temui Jokowi di Istana
Redaktur : Tim Redaksi