jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Misteri tentang batu yang jatuh dari langit ke salah satu rumah warga di Desa Astomulyo Dusun 5, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, akhirnya terkuak.
Sejumlah peneliti bidang studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang melakukan identifikasi memastikan batu yang jatuh itu adalah meteor.
BACA JUGA: Keras! Kapolda NTB Irjen M Iqbal Ancam Kapolres: Jangan Sampai Saya Copot
"Kami telah melihat batu yang jatuh ke rumah warga dan benar adanya batu tersebut adalah batu meteor sebab ada unsur logam di sana," ujar Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAK) Itera Robiatul Muztaba, di Bandarlampung, Jumat (29/1).
Ia menjelaskan, ada unsur logam dalam batu itu. Hal itu diketahui setelah peneliti mengujinya dengan magnet.
BACA JUGA: Batu Meteor Berusia 4,5 Miliar Tahun Ditemukan di Pedalaman Australia Selatan
"Kami tadi sudah uji menggunakan magnet dan benar meteor, untuk mengetahui unsur dan partikel lebih mendalam dari batu tersebut kami telah ambil sampel untuk dibawa ke laboratorium dengan memakan waktu sekitar seminggu pengujian," katanya.
Menurutnya, pengujian mendalam dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan radioaktif yang ada dalam batu.
BACA JUGA: Janda Muda Diciduk Polisi, Lihat Tuh Deretan Barang Buktinya, Astagfirullah
"Kandungan radioaktif akan kami teliti jangan sampai ada penyalahgunaan salah satunya dikonsumsi oleh masyarakat, dan Desa Astomulyo ini sangat beruntung karena mengalami fenomena jatuhnya meteor," ujarnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang dosen teknik geologi yang tergabung dalam peneliti Itera Danni Gathot Harbowo.
"Menurut penuturan warga batu sempat dalam keadaan panas 15 menit usai ditemukan, jadi imbauan bagi masyarakat bila mengalami fenomena tersebut diharapkan jangan panik dan segera melaporkan ke peneliti terdekat," kata Danni.
Ia mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya efek tertentu akibat radioaktif yang ada dalam batu meteor.
"Batu harus kami lihat ada radioaktif atau tidak agar nanti diberi penanganan khusus, untuk batu meteor tersebut terlihat ada sisi warna hitam akibat pembakaran dan ada kandungan hidrat yang teroksidasi," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha