Batuk-Batuk, Bingung Pengin Tes Covid-19, Warga Depok Meninggal Dunia

Jumat, 09 Juli 2021 – 22:20 WIB
Ilustrasi tes COVID-19 Foto: Ricardo/JPNNcom

jpnn.com, DEPOK - Ade Aditia Setiadi (32), warga Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok, Jawa Barat meninggal dunia pada Jumat (9/7).

Menurut keterangan keluarganya, Ade mengalami batuk-batuk dan kebingungan untuk mengikuti pemeriksaan swab PCR.

BACA JUGA: Gelar Hajatan Pernikahan Saat PPKM Darurat, Lurah di Depok jadi Tersangka

Kakak kandungnya, Edwin Sumampauw mengatakan, dirinya bersama sang istri berupaya agar adik dan orang tuanya bisa mengikuti pemeriksaan swab PCR.

Namun, sampai adiknya meninggal, tidak ada perhatian yang datang.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Depok Bergerak Cepat Periksa Lurah yang Gelar Pesta saat PPKM Darurat

“Saya sudah coba hubungi Satgas Covid-19 agar adik kami, dan ibu kami ini bisa ikut tes swab, tetapi enggak ada jawaban, sudah enggak ada jawaban sama sekali,” ucapnya, seperti dilansir Radar Depok.

Kondisi sang adik mengalami keterbelakangan mental, dan ibunya tidak dapat berjalan normal.

BACA JUGA: Mau Tes CPNS tetapi Positif Covid-19, Begini Arahan BKD Kota Surabaya

“Ibu kami tidak bisa berjalan normal, di kursi roda. Adik saya keterbelakangan mental jadi kami tidak bisa membawa seperti orang normal,” katanya.

Edwin mengaku tidak sanggup membayar biaya perawatan, mengingat belakangan ini dia tak punya penghasilan, dan ditambah lagi harus mengikuti penerapaan PPKM Darurat.

Dia bersama istri dan anak juga sedang menjalani isolasi mandiri setelah dinyatakan terpapar Covid-19 sejak 21 Juni 2021, yang hingga saat ini menurutnya belum ada perhatian dari Pemerintah Kota Depok.

Karena prihatin dengan kondisi Ade (32), dan tidak tahu apakah terpapar Covid-19 atau tidak, Edwin hanya memberikan obat-obatan seadanya yang dibeli di warung terdekat.

Jarak antara rumah Edwin dengan kediaman korban hanya dibatasi pintu kecil.

“Adik saya ini mulai batuk-batuk sudah kami kasih obat-obatan dari warung. Akhirnya semalam puncaknya. Pagi tadi kami lihat sudah enggak ada (meninggal),” ujarnya.

Sang adik ditemukan tewas sekira pukul 06:.0 WIB. Menurut Edwin, tidak ada tanggapan serius dari pihak kelurahan, maupun Satgas Covid-19 setempat saat dihubungi.

Respons baru muncul setelah ia mengungkapkan kesedihannya itu kepada awak media. Sekitar pukul 10.55 WIB, tim penanganan Covid-19 akhirnya tiba di rumah duka.

“Tadinya cuma kami tutupin sarung," ujarnya.

Edwin mengatakan kurang tahu dengan program Kampung Siaga Tangguh Jaya maupun Kampung Siaga Covid-19.

“Kampung siaga Covid bagaimana? Di sini enggak ada Kampung Siaga COVID, saya tanya sama RT juga nggak ada. Jadi enggak ada apa-apa.” tuturnya.

“Sudah cukuplah adik kami yang jadi korban,” katanya. (rd/daf)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler