Bawa Panci dan Kuali, Warga Blokir Tol Jagorawi Tuntut Ini

Minggu, 22 Maret 2015 – 04:14 WIB

jpnn.com - BOGOR - Akses tol Jagorawi lumpuh sekitar 3 jam. Hal itu, terjadi setelah ratusan warga Kampung Cikuda, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor turun ke jalan, kemarin. Sejak pukul 14:30, warga mulai anak-anak maupun dewasa datang dengan membawa batang pohon hingga perabotan rumah tangga untuk memblokir jalan tol di kilometer 21.    

Akibatnya, antrean kendaraan terjadi dari arah Jakarta menuju Bogor hingga Cawang, Jakarta Timur. Mereka menutut, agar perbaikan jembatan penyebarangan orang (JPO) segera diselesaikan, karena fasilitas tersebut merupakan akses warga beraktivitas.
    
Menurut salah seorang warga, Asep (43) mengatakan, aksi demonstrasi karena warga kesal dengan pihak Jasa Marga yang menjanjikan akan dibangun kembali JPO yang rusak dengan waktu tiga bulan. "Ini sudah mau empat bulan belum ada realisasinya," ungkapnya.
    
Hingga pukul 17.30, warga masih berkumpul di sekitar ‎jalan tol. Untuk mengatasi kemacetan, petugas keamanan yang dipimpin Kapolres Bogor, AKBP Sonny Mulvianto Utomo melakukan mediasi dengan warga agar menghantikan aksi penutupan jalan.
    
Kapolsek Gunung Putri, Kompol Dicky Irawan Kesuma mengatakan, selain JPO ada jalan lain, hanya saja warga nenilai terlalu jauh. Ia menambahkan, belum ada kesepakatan yang ditawarkan pihak kepolisian untuk meredam aksi warga. 
    
"Hanya memberikan pemahaman saja kepada tokoh masyarakatnya, bahwa jalan ini untuk kepentingan masyarakat lainnya yang tidak bisa di blokir dengan cara seperti itu,” kata Diki.
    
Lebih lanjut ia mengatakan, menurunkan 35 personil gabugan yang terdiri dari Polsek Gunungputi, PJR Jagorawi Korlantas Polri dan Polres Bogor.
    
Kepala Traffic Service Manager PT Jasamarga, Eko Purwanto mengatakan, sudah ada tim yang diterjunkan untuk menenangkan masyarakat dan membuka blokade tol. "Sudah bisa diadem-ademin, sudah dibuka masyarakat," ujar Eko.

BACA JUGA: LPSK Dorong Pemerintah Serius Tangani Kekerasan Seksual Anak

Lebih lanjut ia mengatakan, Polres Bogor pun sudah siap untuk menjadi penengah antara Jasa Marga dengan masyarakat. Eko mengakui, warga sebetulnya sudah meminta Jasa Marga untuk segera membangun jembatan penyeberangan itu. Bahkan, warga sudah mengirim surat ke pihaknya sejak dua minggu lalu. 
    
Jasa Marga, kata dia, sudah memberi penjelasan bahwa jembatan penyeberangan pasti akan dibangun. "Itukan tidak murah, sehingga perlu waktu, pesanan. Rencana April ini sudah dibangun, tapi warga sudah tidak sabar," kata Eko. Meski begitu, Eko memastikan, Jasa Marga siap duduk kembali dengan warga untuk menyelesaikan masalah. (ran/nal/net/jpnn)

BACA JUGA: YLKI Sita Ratusan Kilogram Tahu Berformalin

BACA JUGA: Antara Ahok dan Cerita Jakarta Kota Tinja

BACA ARTIKEL LAINNYA... Payah! Listrik di Jungle Land Padam, Pengunjung tak Diberi Kompensasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler