jpnn.com - SURABAYA – Tidak hanya siap mengatur lalu lintas, para Polwan yang disebar di penjuru metropolis itu juga dibekali senjata api untuk menembak penjahat. Meski memiliki tugas berat, mereka tidak boleh melupakan penampilan. Harus tetap terlihat cantik meski tanpa make-up berlebihan.
Penyebaran polwan merupakan terobosan gres Kapolrestabes Surabaya Kombespol Yan Fitri Halimansyah.
BACA JUGA: Tiga Perusahaan Langgar Aturan THR
Orang nomor satu di jajaran Kepolisian Surabaya itu menjadikan polwan sebagai salah satu ujung tombak pengamanan sekaligus pencegahan.
Seluruh polwan harus terlibat patroli rutin, tanpa terkecuali.
BACA JUGA: Pemda Balikpapan Bakal Usir Ratusan Pendatang Liar
Berkeliling dari satu tempat ke tempat lain, para polwan itu tidak diperbolehkan tampil asal-asalan.
Mereka diberi dana operasional untuk menjaga penampilan. ’’Tidak perlu glamor. Minimal pakai lipstik,’’ kata Kabagren AKBP Sru Judaning Ati di depan para polwan.
BACA JUGA: Begitu Turun dari Kapal, Dua Wanita Pembawa Miras 75 Liter Dibekuk
Patroli yang mereka lakukan tidak berbeda dengan yang dilakukan polisi pria. Setiap regu berisi personel dari satuan yang beragam.
Ada yang berasal dari satuan lalu lintas, sabhara, dan satuan reserse kriminal. Tugasnya mengatur lalu lintas, menjaga ketertiban, sampai menangkap penjahat.
Kasubbaghumas Polrestabes Surabaya Kompol Widjanarko menambahkan, salah satu tujuan penyebaran polwan itu adalah ingin menciptakan rasa aman di tengah masyarakat. Salah satu syarat yang harus dilakukan adalah menyebar senyum dan ramah kepada masyarakat.
Dengan alasan itulah, para polwan tidak boleh lalai berias.
’’Tapi, kalau ketemu penjahat, ya bisa tegas. Mereka dibekali senjata api yang bisa digunakan ketika dibutuhkan,’’ jelasnya.
Dia berharap kehadiran polwan di tengah masyarakat bisa membuat Surabaya lebih aman. Selain itu, hubungan polisi dengan masyarakat semakin harmonis dan terbuka. Apalagi, para polwan dibekali kemampuan untuk bertegur sapa dengan masyarakat.
Mereka disebarkan di banyak titik. Bukan hanya pusat kota, melainkan juga kawasan pinggiran yang dianggap rawan kejahatan sehingga diperlukan patroli rutin.
’’Kami sudah memetakan mana saja wilayah yang harus dijadikan objek patroli,’’ katanya.
Saat sore, kendaraan yang digunakan dikembalikan ke Polrestabes Surabaya.
Tugas mereka akan digantikan para polisi pria yang berpatroli pada malam. Polrestabes memiliki program patroli 24 jam. Dengan begitu, situasi Surabaya aman dan terkendali. (eko/c19/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Kali Diganti, Konstruksi Tol Paliandra Adopsi Tiongkok
Redaktur : Tim Redaksi