Bawa Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19, Ganjar Beri Pesan Khusus

Senin, 04 Mei 2020 – 17:25 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan sambutan sekaligus menyerahkan bantuan secara simbolis kepada masyarakat terdampak COVID-19 di Aula Masjid Baiturahman Semarang. Foto: Ist

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyerahkan bantuan 1000 sembako untuk warga kurang mampu pada Senin (4/4).

Penyerahan tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah provinsi dan Badan Amil Zakat (Baznas) Jawa Tengah serta UPZ (unit pengelola zakat) Masjid Baiturrahman guna meringankan beban warga di tengah pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Dukung Usulan Ganjar soal Gaji ASN, Tsamara Amany: Sebaiknya Potong Tunjangan

Ganjar Pranowo berpesan agar para penerima tetap melakukan bersabar di tengah wabah. Selain itu, mereka juga diimbau tetap melakukan protokol kesehatan saat berkegiatan sehari-hari.

"Bantuan itu kita sampaikan sekarang, kalau biasanya menjelang Idulfitri sekarang dimajukan, untuk membantu rekan-rekan yang kurang beruntung. Ayo kita makaryo bersama-sama melawan Covid. Kalau kita disiplin menjaga kesehatan maka Covid akan cepat selesai," tutur Ganjar di Aula Masjid Raya Baiturrahman Semarang.

BACA JUGA: Ungkap Semua Kesulitan Daerah Menangani Covid-19, Ganjar Minta Pemerintah Pusat tak Kaku

Ganjar menyebut, Kota Semarang merupakan salah satu zona merah persebaran wabah covid. Karena itu, dia tak lelah mengajak warganya untuk tetap memakai masker dan rajin mencuci tangan.

"Rumusnya mboten angel (tidak sulit), sing isa nglawan awake dewe (yang bisa melawan kita sendiri), syaratnya adalah sering mencuci tangan pakai sabun, pakai masker, jaga jarak dan pola hidup sehat dengan olahraga juga," urainya.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Luhut vs Said Didu, Jutaan Guru PNS dan Honorer Tak Berkualitas?

Sementara itu, Ketua Baznas Jawa Tengah Ahmad Darodji mengatakan, paket yang dibagikan berupa beras, mie instan dan minyak goreng.

Penerimanya, adalah mereka yang berasal dari golongan tidak mampu seperti pedagang kaki lima, yatim piatu, pemijat tuna netra dan sebagainya.

"Total dibagikan sekitar 1000 paket. Selain bantuan dari Pak Ganjar, ada pula bantuan dari berbagai pihak," ujarnya.

Seorang penerima bantuan Nuqman (44) mengaku bahagia menerima paket sembako tersebut. Lantaran, selama terjadi wabah COVID-19, pekerjaannya sebagai pemijat tunanetra itu terkena imbasnya.

"Menurun 80 persen, biasanya empat pelanggan kini hanya satu paling banyak dua orang. Untuk sekali memijit biayanya tujuh puluh ribu," paparnya.

Nuqman menambahkan, dalam situasi pandemi COVID-19 dia sebenarnya takut bila menangani pasien. Terlebih lagi, penyakit tersebut kadang tak menimbulkan gejala.

"Tapi saya hati-hati, biasanya pelanggan yang tetap saja. Kalau yang datang dari Jakarta tidak saya layani," tuturnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler