jpnn.com, MANADO - Menghadapi pilkada serentak 2024, kepala Biro Perencanaan Organisasi Bawaslu RI Hendri Dwi Prastowo dan Divisi SDM Organisasi Bawaslu RI Herwin Molanda menggandeng kampus Universitas Bung Karno (UBK) melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat, agama, pemuda dan mahasiswa di Manado, Provinsi Sulewesi Utara.
Sosialisasi yang bekerja sama dengan Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) tersebut dipaparkan oleh rektor UBK Dr. Didik Suhariyanto, SH., MH dengan mengusung tema Peran Baswalu Dalam Mewujudkan Pemilu Yang Berintegritas.
BACA JUGA: Kemendagri Berikan Penghargaan buat Pemda yang Berkomitmen Dukung Pendanaan Pilkada 2024
“Penting untuk semua pihak mengetahui peran, fungsi dan teknis kinerja Bawaslu dalam melakukan pengawasan pilkada serentak diseluruh Indonesia pada 27 November 2024 nanti," kata Didik yang juga pernah menjabat sebagai ketua tim seleksi komisioner Bawaslu DKI Jakarta ini di Manado, Senin (22/7).
Setelah mengetahui semuanya, kata Didik yang juga pernah menjabat sebagai ketua tim seleksi komisioner KPU Jawa Timur tersebut, berharap kepada semua pihak dapat bekerjasama dengan Bawaslu untuk melakukan pengawasan pilkada serentak dari praktek pemilu curang yang telah menjadi budaya di negeri ini.
BACA JUGA: Kenaikan Gaji Berkala & Tamsil PPPK Bukan Prioritas, Kepala Daerah Sibuk Pilkada, Kocak!
“Saya yakin kita dapat mencegah praktik pemilu curang yang yang sering terjadi dan menjadi budaya di negeri ini. Jika semua pihak mengetahui tanggungjawab dan kinerja Bawaslu serta mau bekerjasama, maka itu semua tidakakan terjadi," tegas Didik.
Dia pun menuturkan jenis pelanggaran pemilu curang yang harus diawasi adalah mulai dari pelanggaran administratif yang bisa dilakukan oleh KPU sebagai penyelenggara pemilu, pelanggaran kode etik yang bisa dilakukan oleh DKPP sebagai penanganan etik pemilu, pelanggaran tindak pidana pemilu dan pelanggaran tindak pidana lainnya seperti ketidaknetralan ASN.
BACA JUGA: Surya Paloh Larang Anies Baswedan Berpasangan dengan Kader NasDem di Pilkada Jakarta
"Maka pencegahan dari awal harus dilakukan demi melakukan tindakan cepat terhadap permasalahan yang ada," ujar Didik.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari