Bawaslu Sebut Tinta Sidik Jari Gampang Luntur

Kamis, 13 Februari 2014 – 19:30 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan sejumlah tinta sidik jari yang diproduksi untuk kepentingan pelaksanaan pemilu 2014, berkualitas rendah. Tinta ditemukan cepat luntur sehingga dikhawatirkan tidak dapat bertahan hingga beberapa hari.

Menurut anggota Bawaslu, Daniel Zuhron, lembaganya menemukan hal tersebut saat melakukan kunjungan ke perusahaan produsen tinta sidik jari ke Sidoarjo, Jawa Timur dan Kuningan, Jawa Barat, Rabu (5/2) lalu.

BACA JUGA: Tujuh Pabrik Pencetak Surat Suara Hanya Dijaga Satu Polisi

“Kami menemukan gradasi warna di jari kulit bekas celupan tinta sangat cepat memudar. Ketahanan lekatnya di kulit hanya sekitar dua jam,” ujarnya di Jakarta, Kamis (13/2).

Menurut Zuhron, atas temuan tersebut Bawaslu meminta KPU segera menindaklanjutinya, agar ke depan perusahaan pelaksana dapat lebih meningkatkan kualitas produksinya. Sebab dikhawatirkan jika tinta sidik jari cepat luntur, terbuka peluang seseorang mencoblos lebih dari satu kali.

BACA JUGA: Logistik Pemilu Mampir Dulu ke KBRI

Dihubungi terpisah, Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, meyakini perusahaan yang memproduksi tinta sidik jari, akan memenuhi standar spesifikasi yang diminta oleh KPU. Di mana paling tidak tinta dapat bertahan sehari semalam saat dicelup ke jari pemilih.

Menurut Ferry, keyakinannya hadir karena perusahaan pemenang tender telah cukup berpengalaman. Produksi mereka juga diketahui telah digunakan oleh KPU Daerah dalam sejumlah penyelenggaraan Pilkada.

BACA JUGA: Panja Minta Letak Calon Ibukota Buton Selatan Dipastikan

Namun begitu, kalau memang nantinya ditemukan perusahaan memproduksi tinta tidak sesuai kesepakatan, KPU siap segera mencoret perusahaan dimaksud dari daftar pemenang tender.

“Kalau hasilnya tidak memenuhi standar, kami akan coret mereka,” katanya. (gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap Hacker Ikut Jaga Data Pemilu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler