jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan ada sekitar 8.000 laporan dan temuan yang masuk ke lembaganya pascapencoblosan Pemilu Serentak pada 17 April 2019 lalu.
Menurut Bagja, dari laporan itu ada sekitar dua ribu hingga tiga ribu yang sudah dilakukan pemungutan suara ulang, pemungutan suara lanjutan, dan pemungutan suara susulan. “Ada sekitar 8000 laporan dan temuan. Paling banyak temuan,” kata Bagja dalam diskusi “Menanti 22 Mei” di Jakarta Pusat, Sabtu (18/5).
BACA JUGA: Setelah Dinyatakan Bersalah, KPU Akan Tambah Verifikator
BACA JUGA: Kabar Gembira! THR PNS Cair Pekan Depan, CPNS Juga Terima
Menurut Bagja, berbagai laporan dan temuan itu terjadi karena sejumlah sebab. Dia mencontohkan, terkait pemungutan suara lanjutan dan susulan misalnya, lebih kepada karena keterlambatan logistik pada hari pencoblosan.
BACA JUGA: BPN Masih Berharap Bawaslu Diskualifikasi Jokowi - Maruf Amin
Selain itu, ujar Bagja, ada pula logistik yang tertukar. Pada pukul 9.30 saat hari H pemilu, baru diketahui ternyata surat suara DPRD-nya untuk daerah pemilihan (dapil) lain.
“Kemudian sudah di pemungutan suara lanjutan dan berhasil,” katanya. Menurut Bagja, berbagai persoalan lain terkait laporan dan temuan yang diterima sudah ditindaklanjuti untuk diselesaikan.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Bawaslu Putuskan KPU Bersalah, BPN Prabowo Merasa Tervalidasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanggapi Keputusan Bawaslu soal Situng, KPU Bakal Tambah Verifikatur
Redaktur & Reporter : Boy