jpnn.com, DEPOK - PT Bayer Indonesia yang membenamkan investasi Rp 500 miliar untuk fasilitas riset dan kendali kualitas di pabriknya di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
GM Bayer Indonesia Angel-Michael Evangelista menyatakan, investasi tersebut dibelanjakan dalam 2,5 tahun ke depan untuk menambah kapasitas produksi pabrik.
BACA JUGA: Ingat! Jangan Pusatkan Uang Dalam Satu Jenis Investasi
Dengan tambahan investasi itu, Bayer Indonesia menanam modal Rp 1 triliun sejak 2005.
Fasilitas produksi Bayer di Cimanggis merupakan satu di antara tujuh jaringan fasilitas produksi di seluruh dunia.
BACA JUGA: Kabupaten Pulang Pisau Tawarkan Kemudahan Investasi
Sebanyak 75 persen dari hasil produksinya ditujukan untuk kebutuhan ekspor ke 30 negara.
’’Termasuk diekspor ke negara yang memiliki regulasi farmasi ketat seperti Australia, Korea, dan negara-negara Eropa,’’ ujar Mike, sapaan Angel-Michael Evangelista.
BACA JUGA: Pengusaha Desak Pemerintah Segera Berlakukan FTA
Lahan yang tersedia di Cimanggis mencapai 102 ribu meter persegi.
Namun, baru 18 ribu meter persegi yang dibangun untuk fasilitas produksi.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, nilai pasar produk farmasi di Indonesia mencapai USD 4,7 miliaR.
Jumlah itu setara dengan 27 persen dari total pasar farmasi di ASEAN.
Airlangga berharap industri farmasi Indonesia mendominasi pasar domestik dan ekspor.
Program Jaminan Kesehatan Nasional yang dijalankan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meliputi 160 juta penduduk.
Program itu membutuhkan penyediaan obat dalam jumlah besar, terutama obat generik.
Industri farmasi selama ini berkontribusi Rp 54,4 triliun terhadap produk domestik bruto nasional dan mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 40 ribu orang. (agf/c22/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Rilis Perpres Percepatan Perizinan Usaha, Bentuknya adalah Single Submission
Redaktur & Reporter : Ragil