Bayi di Pengungsian Gempa Aceh Harus Tetap Dapat Asupan ASI

Minggu, 11 Desember 2016 – 15:23 WIB
Gempa Aceh. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menilai, pemberian bantuan berupa makanan untuk bayi dan balita korban gempa Aceh, perlu mendapat perhatian serius.

 Jangan sampai mengakibatkan kondisi tak diinginkan bagi kesehatan bayi dan balita.

BACA JUGA: KAHMI Berduka untuk Marie Muhammad

"Unicef dan WHO telah mengingatkan bahaya pemberian susu formula bagi bayi dan balita di pengungsian. Apa yang terjadi pascagempa di Bantul Yogyakarta 2006 lalu, hendaklah dijadikan pelajaran," tutur Sutopo, Minggu (11/12).

Menurut Sutopo, hasil penelitian yang dilakukan Unicef pascagempa Yogyakarta menunjukkan, tiga dari empat keluarga yang memiliki anak di bawah usia enam bulan menerima bantuan susu formula.

BACA JUGA: Waspadai Aksi Balasan Jaringan Bom Bintara

Hasil penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan konsumsi susu formula dari 32 persen sebelum gempa menjadi 43 persen setelah gempa.

"Akibatnya, kasus-kasus penyakit diare di kalangan bayi usia di bawah enam bulan yang menerima bantuan susu formula, dua kali lebih banyak dibanding mereka yang tidak menerima bantuan itu," ungkap Sutopo.

BACA JUGA: Ingat, Deradikalisasi Jangan Hanya Represi

Sutopo menambahkan, menyusui dalam kondisi darurat tetap menjadi lebih penting.

Karena itu dia mengimbau masyarakat sebaiknya memastikan tidak ada donasi susu formula dan produk bayi lain seperti botol, dot, empeng, tanpa persetujuan dari dinas kesehatan kabupaten/kota setempat

"Tidak  perlu  sumbangan  susu formula, susu bubuk dan botol bayi dalam kondisi darurat bencana. Ibu yang menyusui anaknya harus diberikan dukungan dan bantuan praktis untuk meneruskan  menyusui. Mereka tidak boleh  sembarangan  diberikan  bantuan susu formula dan susu bubuk," ucap Sutopo.

Jika ada bayi yang tidak bisa disusui, maka tentunya kata Sutopo, harus diberikan susu formula dan perlengkapan untuk menyiapkan susu. Namun harus dilakukan pengawasan dan kondisi kesehatan bayi harus tetap dimonitor.

"Botol bayi sebaiknya tidak digunakan karena risiko terkontaminasi, kesulitan untuk membersihkan botol. Gunakan sendok atau cangkir untuk memberikan susu kepada bayi," kata Sutopo.

Akibat gempa yang mengguncang Pidie, Pidie Jaya dan Bireuen pada Rabu (7/12) kemarin, sejumlah bayi dan balita juga ikut terdampak.

Seperti di pos pengungsian Gampong, Panteraja, Pidie Jaya, terdapat 63 jiwa bayi usia 0-4 tahun dan 60 jiwa usia 5-9 tahun dari total 500 jiwa.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Persiapan Ahok untuk Hadapi Sidang Perdana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler