Ingat, Deradikalisasi Jangan Hanya Represi

Minggu, 11 Desember 2016 – 14:41 WIB
Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Pemerhati masalah intelijen dan pertahanan, Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati menyatakan, perkembangan jaringan Islamic State of Irak and Syria (ISIS) di kawasan Asia Tenggara harus semakin dicermati.

Menurutnya, rencana ISIS membangun basis di Filipina Selatan hanyalah sasaran antara. "Ini memudahkan infiltrasi ISIS ke negara kita," ujarnya saat dihubungi, Minggu (11/12).

BACA JUGA: Begini Persiapan Ahok untuk Hadapi Sidang Perdana

Mantan anggota Komisi I DPR yang kini menjadi dosen bidang intelijen dan pertahanan itu mengatakan, hal yang harus diwaspadai adalah kelompok-kelompok di Indonesia yang berideologi radikal atau mirip dengan ISIS. Karenanya, pemerintah harus meredam kelompok-kelompok radikal itu.

Dia tak menepis kemungkinan jaringan ISIS yang sudah menyusup ke kelomppk-kelompok radikal di Indonesia. Sebab, katanya, di Indonesia memang ada bibit-bibit radikalisme.

BACA JUGA: Hadiri Acara Labschool, Oso Bicara Soal Empat Pilar

"Terlebih saat ini banyak aliran yang embrionya dapat menerima visi misi ISIS. Residu gerakan Islam radikal lama sepetti DI/TII dan lain-lain masih ada di daerah-daerah penyebarannya," tuturnya.

Karenanya Nuning menegaskan, menangani teror hingga ke akar bukan hanya dengan aksi represif, tapi juga dengan pencegahan dan deradikalisasi. "Deradikalisasi pun harus dilaksanakan secara multidimensi, bukan represi semata," katanya.(dna/JPG)

BACA JUGA: Patut Berbangga, Negara Luar Kagumi Persatuan Indonesia

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... WASPADA! Kultur Sama Memudahkan Infiltrasi ISIS ke Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler