Bayi Meninggal, Hilang di RS

Sabtu, 25 Januari 2014 – 08:48 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Malang benar nasib pasangan Agung Dwiandika, 27, dan Sofi, 29. Setelah dilahirkan di RSIA (Rumah Sakit Ibu dan Anak) Graha Medika, Wiyung, bayi pasangan tersebut tidak hanya meninggal, tetapi juga hilang. Hingga kini, bayi laki-laki yang memiliki berat badan tidak sampai 1 kilogram itu belum ditemukan. 

Menurut Agung, istrinya masuk RSIA Graha Medika pada Rabu lalu (22/1). Sofi melahirkan dengan normal. Tetapi, bayinya yang lahir prematur akhirnya meninggal. Pada saat itu kondisi Sofi boleh dibilang sangat kritis. ''Istri saya mengalami pendarahan hebat," tuturnya. Meski bayi sudah lahir, ari-arinya masih tertinggal di dalam rahim. 

BACA JUGA: Suami Istri Ditangkap Bawa Ganja

Menurut dokter yang menangani, ari-ari itu menyatu dengan rahim. Dokter lalu menyarankan Sofi agar dikuret. Namun, dokter mengatakan tidak bisa mengangkat ari-ari tersebut. ''Kemudian saya ditanya apakah saya pasien jamkesmas atau tidak. Saya katakan bahwa memang saya pasien jamkesmas," ujarnya.

Oleh RSIA Graha Medika, Sofi dirujuk ke Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada (BDH). 

BACA JUGA: Jenazah Hanyut Terborgol, Ternyata Pencuri

Lantaran kalut, Agung tidak memikirkan bayinya dan langsung ikut istrinya ke RS BDH. Apalagi, dia tidak mempunyai uang untuk membayar biaya rumah sakit. Di rumah sakit milik pemkot tersebut, Sofi langsung ditangani dokter. Setelah memeriksa Sofi, dokter setempat juga angkat tangan dan tidak bisa mengangkat ari-ari istrinya. 

Sejatinya, ketika itu Sofi hendak dioperasi. Namun, stok darah yang sesuai dengan golongannya tidak ada. Akhirnya, Sofi dirujuk ke RSUD dr Soetomo. Pada saat itu juga Sofi dilarikan ke rumah sakit milik pemprov tersebut. Lantaran kondisinya cukup kritis, dia dibawa ke instalasi rawat darurat (IRD). Sofi dioperasi dan ari-arinya diangkat. Dia juga mendapat perawatan di ruang intensive care unit (ICU). 

BACA JUGA: Jenazah Hanyut dengan Tangan Terborgol

Saat ini Sofi sudah dipindah dan dirawat di ruang bersalin 2. Setelah kondisi Sofi membaik, Agung teringat jenazah bayinya di RSIA Graha Medika. Kemarin pagi (24/1) Agung meminta kakaknya untuk mengurus jenazah anak ketiganya itu. Kakak Agung pergi ke RSIA Graha Medika dengan membawa uang Rp 1,5 juta untuk mengambil jenazah. Namun, biaya tersebut ternyata tidak cukup. 

Pihak rumah sakit tidak mau menyerahkan, kecuali ada jaminan seperti STNK atau BPKB. Kakak Agung lalu pergi ke RSUD dr Soetomo untuk merundingkan masalah itu dengan Agung. ''Kami putuskan untuk memakai BPKB saya saja. Kakak lalu ke sana lagi," ujarnya. Kakak Agung ingin menanyakan apakah bayi tersebut sudah dimandikan pihak rumah sakit atau belum. 

Namun, setelah BPKB diserahkan, petugas administrasi bingung karena bayinya tidak ada. Petugas rumah sakit mengatakan bahwa bayi tersebut sudah diserahkan atau ditaruh di atas meja kamar istri Agung dirawat. ''Petugas administrasi mondar-mandir. Kemudian bilang bayinya sudah diserahkan saat istri saya dirawat. Tapi, saya tidak merasa ada serah terima secara sepihak itu," ungkap Agung. 

Pihak rumah sakit pun bingung. Lalu mereka berjanji mencari bayi itu lagi. Namun, hingga kini belum ada kabar. Agung pun kebingungan. Apalagi, orang-orang di kampungnya sudah mempersiapkan pemakaman anaknya. Warga Rangkah, Tambaksari, tersebut berharap bayinya yang hilang segera ditemukan dan bisa dimakamkan. (kit/lum/mas/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Karena Cuaca Buruk, Nelayan Jual Sabu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler