Bayi Meninggal Seusai Ambulans yang Membawanya Kehabisan Bensin, Gempar, Ini Kronologisnya

Selasa, 15 Maret 2022 – 07:14 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum menjelaskan kejadian bayi meninggal seusai ambulans yang membawanya kehabisan bensin. Ilustrasi Foto: ANTARA/Harianto

jpnn.com, KENDARI - Beredar kabar di media sosial Facebook seorang bayi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), meninggal dunia seusai ambulans yang membawanya ke Puskesmas kehabisan bensin di perjalanan.

Begini kronologis kejadian berdasar unggahan di Facebook:

1. Ibu korban yang sedang hamil tua melahirkan di Puskesmas Poasia Kendari pada Sabtu (12/3) sekitar pukul 05.00 Wita.

BACA JUGA: Polisi Akhirnya Menangkap Pembuang Bayi di Tumpukan Batu Bata, Ternyata Oknum

2. Pihak Puskesmas merujuk bayi ke rumah sakit (RS) karena kondisinya memburuk.

3. Ambulans yang membawa bayi kehabisan bensin dalam perjalanan ke rumah sakit membuat penanganan bayi sempat tertunda.

BACA JUGA: Saat Banjir Terjadi, Ibu Ini Baru Melahirkan Seorang Bayi

4. Ada pengendara yang memberikan bantuan membawa bayi ke RS tujuan.

5. Tanpa alasan yang jelas, pihak RS disebut mengembalikan bayi ke Puskesmas.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Mendadak Meninggalkan Lokasi Perkemahan di IKN Nusantara, Ada Apa? 

6. Bayi kemudian dinyatakan meninggal dunia di Puskesmas.

Dinas Kesehatan Kota Kendari memberikan penjelasan mengenai kejadian bayi baru lahir meninggal seusai ambulans yang membawanya dari Puskesmas Poasi ke RSUD Kendari mogok akibat kehabisan bensin.

Melalui keterangan tertulisnya diterima di Kendari, Senin (14/3), Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum mengatakan bahwa penanganan kelahiran bayi tersebut sudah sesuai standar.

Namun, kondisi sang bayi pada saat melahirkan sudah memburuk.

"Penanganan kelahiran bayi (di Puskesmas Poasia Kendari) sudah sesuai standard, tetapi memang kondisi bayi pada saat lahir sudah sangat tidak baik karena usia kehamilan ibu (bayi) diperkirakan sudah memasuki usia 10 bulan," demikian keterangan resmi Kepala Dinas Kesehatan Kendari.

Kadis Kesehatan menduga sang bayi saat lahir tidak menangis karena hidung bayi tersebut tersumbat dan kondisi sang bayi memburuk akibat telah meminum air ketuban ibunya.

"Bayi tidak menangis karena tersumbat jalan nafasnya, karena bayi sudah meminum air ketuban," ujar dia.

Sang bayi lalu ditangani dengan penanganan asfiksia di Puskesmas (Poasia) sambil mempersiapkan rujukan ke RSUD Kota Kendari. Namun, di perjalanan terjadi hal yang tidak diinginkan yaitu mesin mobil ambulans mati.

Petugas dan keluarga langsung berinisiatif untuk langsung meminta bantuan warga yang melintas dan langsung melanjutkan perjalanan ke RSUD Kota menggunakan mobil.

"Setelah tiba di rumah sakit petugas langsung memberikan tindakan. Namun, bayi dinyatakan meninggal," kata Rahminingrum. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler