Bayi Terlahir dengan Hanya Mata Satu di Kening Itu Meninggal

Jumat, 14 September 2018 – 12:47 WIB
Kondisi bayi yang lahir dengan kondisi mata satu. Foto : istimewa for pojoksatu

jpnn.com, MADINA - Bayi perempuan yang baru lahir dengan hanya mata satu di kening dan tanpa hidung di Rumah Sakit Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, tidak bertahan hidup.

Bayi itu meninggal tujuh jam setelah dilahirkan melalui proses persalinan caecar.

BACA JUGA: Bayi Ini Lahir dengan Hanya Satu Mata di Keningnya

Bayi yang lahir pada Kamis (13/9) sekitar pukul 15.30 WIB di RSUD Panyabungan Kota meninggal sekira pukul 22.55 WIB.

Kepala Dinas Kesehatan Media dr Syarifuddin Nasution membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan kondisi sang bayi memang sangat memprihatinkan.

BACA JUGA: 4,5 Hektar Ladang Ganja Ditemukan di Pegunungan Tor Sihite

Baca: Bayi Ini Lahir dengan Hanya Satu Mata di Keningnya

“Iya benar sudah meninggal. Tidak bertahan lama. Karena kondisi kesehatannya memang tidak baik,” katanya, Jumat (14/9/2018).

BACA JUGA: Ini Pengakuan Zai Si Pemerkosa Mayat Perempuan di Madina

Syarifuddin menjelaskan pihak rumah sakit sudah mencoba semaksimal mungkin menangani bayi itu.

“Setiap 15 menit sekali selalu dilakukan pengecekan. Selama di rumah sakit, dia juga dipasangi alat bantu pernafasan. Itupun harus lewat mulut. Karena bayi itu terlahir tanpa hidung,” sebut Syarifuddin.

Saat lahir, kondisi badan bayi sudah membiru. Bahkan dia tidak mengeluarkan tangisan sama sekali. Selain itu denyut jantungnya sangat lemah.

“Di bawah 100 beats per minute yang merupakan angka normal. Dokter juga tampaknya sudah memperkirakannya. Karena dalam beberapa kasus, bayi bermata satu hanya bisa bertahan beberapa jam saja,” terangnya.

Sampai saat ini, belum ada dugaan pasti terkait penyebab sang bayi terlahir dengan satu mata. Namun Syarifuddin menuga kuat karena pengaruh obat-obatan dan virus rubella.

Perawat bersama bayi mungil yang lahir tidak normal dengan mata satu. Foto : istimewa for pojoksatu

“Kita kuatnya disitu. Namun sampai saat ini ibunya belum bisa dimintai keterangan. Jawabannya masih linglung. Mungkin masih syok,” ungkapnya.

Orang tua sang bayi merupakan perantauan dari Pulau Jawa. Saat ini mereka tinggal di kawasan Kelurahan Kayu Jati, Kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Mandailing Natal. Orangtua diketahui bekerja di sebuah tambang yang diduga ilegal. (fir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Ini Akui Sempat Setubuhi Mayat Korban Setelah Dibunuh


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler