Bayi Tiga Hari Meninggal Diduga setelah Disuntik Bidan, Orang Tua Lapor Polisi

Rabu, 30 Agustus 2023 – 20:20 WIB
Bayi meninggal dunia. Ilustrasi Foto : Pojokpitu

jpnn.com, OGAN ILIR - Muhammad Agustus, bayi berusia tiga hari di Dusun I Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir meninggal dunia diduga setelah disuntik bidan.

Orang tua bayi tersebut, Asiah didampingi suaminya telah melaporkan kejadian itu ke Polsek Ogan Ilir.

BACA JUGA: Bayi Meninggal Setelah Imunisasi, Polisi Turun Tangan

"Kejadiannya pertengahan Agustus 2023, saya baru melahirkan anak keempat kami," ujar Asiah, Rabu (30/8).

Kata Asiah, proses bersalin ia dibantu oleh bidan tradisional, dan berjalan lancar secara normal. Kondisi sang putra pun sehat.

BACA JUGA: Bayi Meninggal Seusai Ambulans yang Membawanya Kehabisan Bensin, Gempar, Ini Kronologisnya

"Sehari setelah melahirkan saya didatangi bidan itu, dia berkata ingin membantu kesehatan putra saya," kata Asiah.

"Kami tidak mengundang bidan itu, karena kondisi bayi saya baik-baik saja," sambung Asiah.

BACA JUGA: Pertama di Balikpapan, Bayi Meninggal Karena Covid-19

Karena merasa niat bidan itu baik, keluarga pun tidak curiga.

"Dia (bidan) bilang mau ambil sampel. Namun, tidak dijelaskan mau ambil sampel apa," kata Asiah.

"Lalu tumit kaki anak saya disuntik dua kali, karena yang pertama tidak kena," tambah Asiah.

Setelah itu, kondisi bayinya normal dan tidak ada gejala apa pun, tetapi pada keesokan harinya, putranya mengalami demam panas dan dibawa ke Puskesmas Tanjung Raja.

"Dari Puskesmas Tanjung Raja lalu dirujuk ke RSUD Kayuagung untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, tetapi akhirnya meninggal dunia," terang Asiah.

Setelah itu, keluarga meminta pertanggungjawaban bidan tersebut. Namun, jawaban yang mereka terima justru mengecewakan.

"Kata bidan, anak saya itu makanannya salah. Padahal baru umur dua hari, hanya minum ASI. Dibilang kalau anak kami salah makanannya. Makanan apa? anak kami hanya diberi ASI," jelas Asiah.

Meski begitu, keluarga tetap bersabar sembari meninggu itikad baik dari sang bidan. Namun, tak kunjung ada jawaban.

Asiah dan suami akhirnya memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke polisi, dengan harapan mendapatkan kejelasan mengenai kejadian tragis yang menewaskan anaknya itu.

Kepolisian setempat telah menerima laporan tersebut dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Terpisah, Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Hendra Kudeta mengatakan bahwa pihaknya telah memanggil bidan yang bertanggungjawab atas tindakan tersebut untuk memberikan klarifikasi.

"Tindakan tersebut terkait dengan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK), sebuah program pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada bayi baru lahir," kata Hendra.

Menurut Hendra bahwa tindakan yang dilakukan bidan tersebut sudah sesuai dengan prosedur.

"Kondisi bayinya kena aspirasi, sesak napas, itu setelah dicek di rumah sakit oleh dokter penyakit dalam, keluarlah berbentuk cairan dan gumpalan kuning. Diduga itu dikasih (makan) pisang, itu penyebabnya sesak napas,"tutup Hendra. (mcr35/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler