Bayi yang Ibunya Tewas di Masjid itu Masih Pakai Alat Bantu

Selasa, 27 Maret 2018 – 22:13 WIB
Ilustrasi bayi. FOTO : Pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Bayi laki-laki yang dilahirkan prematur oleh Astri Kristanti Putri di Masjid Nurul Hidayah, Kampung Arenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Senin (26/3) kemarin, sampai saat ini masih mendapat perawatan medis.

Bayi yang belum bernama ini mengandalkan alat bantu medis berupa ventilator untuk bernapas, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi.

BACA JUGA: Ini Identitas Wanita yang Meninggal di Masjid Usai Lahiran

Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Kota Bekasi dr Librianti mengatakan, bayi tersebut masih mengandalkan ventilator, karena sistem pernapasannya belum matang akibat terlahir prematur.

Tim dokter memproyeksikan, bayi tersebut lahir saat usia di kandungan sekitar 30 minggu atau 7,5 bulan. Sedangkan usia kelahiran bayi pada umumnya sekitar sembilan bulan di dalam kandungan.

BACA JUGA: Kronologis Tewasnya Wanita Usai Melahirkan di Masjid

“Kami berupaya mempertahankan kehidupannya dengan memasang alat bantu ventilator untuk bernapas,” kata Librianti, Selasa (27/3).

Librianti mengatakan, kondisi bayi malang itu masih terlihat lemah. Dokter memberikan asupan makan dan minum pengganti air susu ibu (ASI) melalui selang infus.

BACA JUGA: Wanita tak Dikenal Meninggal Usai Melahirkan di Masjid

Menurut dia, kasus bayi terlahir prematur yang dibantu dengan ventilator merupakan hal biasa.

Kasus ini, katanya, juga bisa terjadi pada bayi yang terlahir saat berusia sembilan bulan di kandungan. Dia memperkirakan, butuh waktu satu hingga dua bulan bagi bayi tersebut mendapat alat bantu ventilator.

“Kondisinya kurang sehat, tapi kita terus berjuang supaya dia sehat,” ujarnya.

Selain pernapasan, petugas juga fokus terhadap berat badan si bayi. Sebab, berat badan saat dilahirkan hanya 1,4 kilogram.

Angka ini jauh dari berat badan bayi normal setelah dilahirkan dari 2,9 kilogram sampai 3,6 kilogram.

Sebelumnya, kematian Astri mengejutkan warga sekitar, terutama marbot masjid bernama Minda.

Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban yang datang bersama rekan prianya bernama Dodi meminta izin untuk beristirahat sejenak di lantai dua.

Minda menawarkan di lantai bawah, namun korban menolak dan tetap ingin rehat di lantai dua.

30 menit kemudian, Minda beranjak ke lantai atas untuk membersihkan lantai dan mendapati Astri tengah tergeletak di lantai dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Bahkan, bayi laki-laki prematur yang dilahirkannya itu telah berada di kantong plastik. Kemungkinan, persalinan korban dibantu oleh rekannya.

Diduga korban meninggal dunia karena saat melahirkan dalam kondisi tekanan darah tinggi, sehingga wanita 28 tahun itu langsung meregang nyawa di lokasi kejadian. (kub/gob)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Penyebab Angka Kematian Ibu Melahirkan Tinggi di Batam


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler