jpnn.com, GRESIK - Rini Wijayanti menangis. Dia terharu. Bayi yang telah dibuangnya di Desa Randegansari, Kecamatan Driyorejo, pada Rabu (25/4) bisa kembali ke pangkuan.
Rini dan suaminya, Andri Pristio, membawa pulang bayi lelaki tersebut.
BACA JUGA: Temukan Bayi Perempuan di Tepi Jalan
Kemarin (3/5) sekitar pukul 14.00 Rini dan Andri datang ke RSUD Ibnu Sina.
Pasangan suami istri asal Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, itu masuk ke ruang neonatal intensive care unit (NICU).
BACA JUGA: Jasad Bayi Perempuan Dibuang dalam Kamar Mandi Kapal
Anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik dan Dinsos Gresik mendampingi mereka. Bayi yang berusia seminggu tersebut boleh dibawa pulang ke Surabaya.
''Sudah dibawa tadi siang,'' kata salah seorang petugas NICU.
BACA JUGA: Ibu Pembuang Bayi Masih Bisa Asuh Lagi
Kepala Dinsos Gresik Sentot Supriyohadi menyatakan, hak asuh bayi dikembalikan kepada orang tua kandung. Sentot sudah berkoordinasi dengan Dinsos Jatim.
Menurut rencana, bayi itu dititipkan di Panti Sosial Anak Balita (PSAB) Dinsos Jatim di Sidoarjo. Namun, orang tua kandungnya berubah pikiran. ''Ingin mengasuh sendiri,'' ujar Sentot.
Karena itu, lanjut dia, dinsos langsung berkoordinasi dengan rumah sakit. Setelah diperiksa, bayi dinyatakan sehat. ''Jadi, diselesaikan secara kekeluargaan,'' jelasnya.
Kepada polisi, Rini mengaku benar-benar menyesal. Dia sebenarnya tidak bermaksud menelantarkan darah daging sendiri.
Perempuan 24 tahun tersebut hanya ingin meringankan beban sang suami. ''Kasihan (suami, Red),'' ucapnya.
Selama ini Andri bekerja di toko bangunan. Gajinya tidak seberapa. Itulah yang membuatnya sedih.
Rini khawatir tidak bisa mengurus tiga anaknya yang masih kecil-kecil. Ketiganya masih berusia di bawah 10 tahun.
Rini lantas membawa anak tersebut ke panti asuhan pada Kamis malam itu. Karena panti asuhan menolak, Rini berkeliling hingga sampai di Desa Randegansari, Driyorejo.
Bayinya ditinggal begitu saja di depan rumah Ansori, seorang warga. ''Supaya ada yang merawat,'' tutur Rini.
Temuan bayi itu membuat heboh. Warga kemudian membawanya ke puskesmas setempat. Sebagian melapor kepada polisi.
Bayi yang lahir tanpa bantuan tenaga medis tersebut lantas dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo menuturkan, unsur kemanusiaan menjadi pertimbangan.
Rini masih sayang kepada anaknya. Begitu pula suaminya. ''Karena pembuangan itu tanpa sepengetahuan suami,'' ungkapnya.
Polisi tidak menahan ibu pembuang bayi tersebut. Namun, proses hukum tetap berlanjut. Putusan terakhir berada di pengadilan. Entah Rini bebas atau tidak.
''Tapi, untuk sementara tidak ditahan,'' tutur alumnus Akpol 2009 tersebut.
Menurut Andaru, Rini masih memiliki anak kecil. Usianya baru 1,5 tahun.
Anak keduanya itu masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu. Khususnya untuk mencukupi kebutuhan ASI.
''Jadi, kami beri kesempatan, tapi tetap dalam pengawasan,'' tandasnya. (adi/c14/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibuang Ibunya, Bayi Malang ini Kedinginan
Redaktur & Reporter : Natalia