jpnn.com, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Teknologi Informasi (IT) Nasional dan Zakathon 2023.
Acara ini akan berlangsung selama tiga hari pada Selasa (29/8) hingga Kamis (31/8) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
BACA JUGA: Ketua Baznas Sebut Amil Menyelamatkan Manusia dan Kemanusiaan
Kegiatan Rakernis IT Nasional diikuti oleh para pimpinan dan amil BAZNAS Provinsi, Kabupaten/Kota.
Zakathon merupakan kompetisi inovasi di bidang IT yang diikuti mahasiswa dengan skill pengembangan teknologi dari berbagai kampus di Jabodetabek.
BACA JUGA: BAZNAS Dorong Peningkatan Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah
Dalam kompetisi tersebut, para peserta yang terdiri dari tiga orang tiap timnya, akan berlomba menciptakan inovasi teknologi sebagai solusi berbagai problematika pengelolaan zakat.
Kompetisi Zakathon ini melibatkan juri dari praktisi IT baik di dunia kerja maupun dunia akademik yang dapat memberi pandangan mutakhir terkait perkembangan IT terkini.
BACA JUGA: 160 Peserta Beasiswa BAZNAS Ikuti Pelatihan Growth Mindset
Pimpinan Bidang Teknologi dan Informasi BAZNAS H. Nadratuzzaman Hosen menjelaskan, tujuan penyelenggaraan kedua kegiatan itu untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman sumber daya manusia di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota terhadap peran penting teknologi dalam pengelolaan zakat.
Selain itu, imbuh Nadra, kegiatan ini juga bertujuan memperkenalkan aplikasi-aplikasi yang dikembangkan oleh BAZNAS.
"Kegiatan ini diselenggarakan untuk mengakomodasi kebutuhan dari BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota terhadap teknologi," kata Nadra, dalam keterangannya, Senin (28/8).
Nadra juga berharap BAZNAS Provinsi Kabupaten/Kota dapat lebih berperan aktif dalam memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pengelolaan zakat, sehingga bisa menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas lagi.
Hal ini, sejalan dengan misi BAZNAS, yaitu melakukan modernisasi dan digitalisasi pengelolaan zakat nasional dengan sistem manajemen berbasis data yang kokoh dan terukur.
Nadra menambahkan, Zakathon 2023 juga memiliki tujuan antara lain untuk memperkenalkan perkembangan IT mutakhir kepada masyarakat dan menjaring talenta muda untuk berinovasi dalam pengelolaan zakat.
Para peserta akan dikarantina selama 24 jam untuk merumuskan karya dan inovasinya. Kemudian, mereka akan diseleksi oleh tim IT dari internal BAZNAS untuk dipilih 5 peserta terbaik.
Selanjutnya, akan di-pitching lagi oleh juri eksternal di hadapan semua peserta Rakernis IT Nasional.
"Ini tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada peserta terbaik untuk mempresentasikan karya inovasinya kepada khalayak luas," jelas Nadra. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh