BAZNAS Minta OJK Awasi Pengelolaan Zakat

Rabu, 21 Maret 2018 – 23:48 WIB
Pembukaan Rakernas BAZNAS di Denpasar, Bali. Rabu (21/3). Foto: Humas BAZNAS

jpnn.com, DENPASAR - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) semakin berkomitmen mengedepankan transparansi dan akuntanbilitas dengan membangun satuan audit internal yang kuat.

Hal itu membuat BAZNAS berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001:2015, dan laporan keuangan senantiasa memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari akuntan publik.

BACA JUGA: 2 Bank Terbukti Kena Skimming, Kok Belum Ada Sanksi?

"Bahkan karena zakat sudah dimasukkan dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah oleh Bappenas, kami merencanakan semua BAZNAS dan LAZ diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK," Kata Ketua BAZNAS Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, CA, dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BAZNAS di Denpasar, Bali, Rabu (21/3).

Selain itu, lanjut Bambang, BAZNAS juga berkomitmen mengentaskan rakyat Indonesia dari kemiskinan dengan target 280 ribu jiwa per tahun, melalui pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang terukur, terarah dan memberdayakan.

BACA JUGA: Ini Alasan BAZNAS Gelar Rakernas di Bali

Dalam pendistribusian zakat ini, tutur Bambang, selain mengacu kepada syariah, BAZNAS dan LAZ juga mengembangkan program pengentasan kemiskinan yang diselaraskan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

"Hampir semua goals dalam SDGs dapat disasar dengan berbagai program pendistribusian zakat," ujar Bambang.

BACA JUGA: Tahun Ini Target Pengumpulan Zakat Rp 8 Triliun

Mantan Menteri Pendidikan Nasional ini mengungkapkan, pengurus BAZNAS periode 2015-2020 telah bertekad untuk terus menggelorakan pengelolaan zakat dalam semua aspeknya, baik pengumpulan, keuangan serta pendistribusian dan pendayagunaannya.

"Kami menamakan gairah peningkatan zakat di seluruh Indonesia ini, sebagai kebangkitan zakat. Dan periode ini kami sebut sebagai era Kebangkitan Zakat. Berbagai upaya kami lakukan untuk kebangkitan tersebut dengan membangun paradigma baru dalam mengkampanyekan zakat, mengelola keuangan dan dalam berbagai pendekatan pendistribusian zakat," tutur Bambang.(mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berdayakan Santri Tunanetra dengan Manfaatkan Android


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler