jpnn.com, JAKARTA - Program BAZNAS Microfinance Masjid (BMM) sebagai episentrum kesejahteraan baru bagi masyarakat, akan dioptimalkan.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian umat dengan menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan usaha kecil dan ultra mikro.
BACA JUGA: Pemberdayaan Mustahik Jadi Fokus BAZNAS dalam Program Makan Bergizi
Pimpinan BAZNAS Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan menyampaikan hal ini pada sesi pleno "Penyaluran" dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur, baru-baru ini.
“BMM adalah bentuk Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang dikelola oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk memberdayakan jemaah di sekitar masjid, terutama yang memiliki Usaha Kecil Menengah (UKM),” ujar Saidah.
BACA JUGA: Pengumpulan Zakat Melonjak, Presiden Jokowi Puji Inovasi Digital BAZNAS
Program BMM dirancang untuk menyalurkan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) kepada pengusaha-mustahik di lingkungan masjid, khususnya dalam sektor usaha mikro dan ultra mikro.
Masjid menjadi mitra utama BAZNAS dalam mengimplementasikan program ini, yang bertujuan untuk mendukung para pelaku usaha kecil di kalangan jemaah masjid.
BACA JUGA: Salurkan Zakat Tepat Sasaran, UPZ Pupuk Kaltim Raih 3 Penghargaan Baznas Award 2024
"Kami ingin memberdayakan jemaah agar terhindar dari praktik ekonomi yang tidak sehat, salah satunya melalui program berbasis masjid ini," jelas Saidah.
Menurut Saidah, pengembangan program BMM akan diarahkan menjadi koperasi syariah berbasis masjid yang mampu mengelola potensi sosial dan ekonomi umat.
“Dengan BAZNAS yang ada di setiap provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, kami akan mendorong program ekonomi umat ini agar masjid menjadi pusat kesejahteraan baru,” imbuhnya.
Saidah menegaskan bahwa tujuan utama BMM adalah mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar masjid.
Dia berharap program ini bisa menciptakan pendapatan yang lebih stabil bagi para mustahik dan mengangkat mereka menjadi muzaki di masa mendatang.
"Melalui program ini, mustahik bisa bertransformasi menjadi muzaki," ungkapnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh