BBKSDA Minta Warga Sagulung Hindari Parit yang Jadi Habitat Buaya

Rabu, 14 Agustus 2024 – 00:21 WIB
Ilustrasi buaya. Foto/ilustrasi: Antara

jpnn.com, BATAM - Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau meminta kepada warga di wilayah Sagulung untuk menghindari parit besar yang merupakan habitat buaya muara yang kerap muncul di dekat pemukiman warga Perumahan Muka Kuning Pratama, Sei Langkai.

Kepala Seksi Wilayah II Batam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Tommy Steven Sinambela mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan masyarakat terkait kemunculan buaya tersebut baru-baru ini.

BACA JUGA: Si Mbois dengan Rupa Buaya Jadi Maskot Pilkada Surabaya

"Terkait buaya yang masih di habitatnya, kami lakukan koordinasi dengan para pihak di wilayah tersebut, untuk menyampaikan bahwa lokasi tersebut memang sebagai habitat alaminya," kata Tommy.

Kemunculan buaya muara sepanjang kurang lebih 3 meter itu kembali terjadi pada Senin (12/8), viral di media sosial, seekor buaya berjemur di pinggir parit besar dekat permukiman warga.

BACA JUGA: 9 Khasiat Jus Lidah Buaya yang Bikin Kaget

Menurut keterangan warga setempat, ini bukan yang pertama kalinya buaya tersebut muncul. Kemunculannya diketahui warga sejak tahun 2017.

Kemudian Januari 2024, buaya tersebut juga terlihat warga muncul ke permukaan sebanyak lima kali.

BACA JUGA: Detik-Detik Mudianto Diserang Buaya di Sungai Air Hitam Mukomuko, Kondisinya Parah

Warga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwenang untuk mengamankan reptil besar tersebut.

Namun, katanya, karena kawasan itu merupakan habitat alami buaya muara, tidak bisa dilakukan evakuasi atau penangkapan.

"Karena lokasi tersebut memang sebagai habitat alaminya sehingga tidak direkomendasikan untuk ditangkap lagi," katanya.

Adapun untuk pencegahan agar buaya tidak menjadi ancaman bagi masyarakat, Tommy mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengganggu keberadaan buaya.

Selain itu, masyarakat juga tetap diminta waspada, agar tidak beraktivitas di sekitar parit besar yang jadi habitat buaya.

Imbauan ini sudah pernah disosialisasikan kepada warga saat Tim BBKSDA mengecek keberadaan buaya tersebut pada Januari 2024. Bahkan pernah dievakuasi pada tahun 2017.

"Sebagai langkah mitigasinya maka lokasi yang diindikasikan sebagai habitatnya agar tidak diganggu dan diberikan peringatan terhadap warga untuk menghindarinya dan tidak beraktivitas di habitat alami buaya," katanya.

Tommy juga menegaskan, penangkapan buaya dari habitatnya bertentangan dengan upaya pemerintah dalam melestarikan buaya dihabitatnya.

"Sehingga seyogyanya warga yang didorong untuk tidak beraktivitas di habitat buaya," kata Tommy.

Terpisah, Ketua RW 024 Perumahan Muka Kuning Pratama M Rizal mengatakan buaya tersebut sering muncul malam hari.

Menurut Rizal, meski keberadaan buaya sudah dalam pengawasan BBKSDA, namun warga tetap khawatir, mengingat buaya tersebut kerap muncul ke permukaan, bahkan dekat jembatan.

"Apalagi di parit besar itu ada batu-batu miring yang memudahkan buaya naik ke permukaan," kata Rizal. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Khasiat Minum Jus Lidah Buaya Saat Perut Kosong di Pagi Hari


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler