BBM dan TDL Naik, Pemerintah Bikin Rakyat Tambah Melarat

Sabtu, 15 Agustus 2015 – 00:44 WIB
dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Heri Gunawan mengkritisi rencana pemerintah terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL).

Kabarnya, premium akan dibanderol Rp 8 ribu per liter atau naik Rp 700. Sementara, TDL direncanakan naik pada sepuluh tarif tenaga listrik. Nantinya, tarif listrik non subsidi akan dipengaruhi nilai tukar rupiah atas USD, harga minyak dan inflasi.

BACA JUGA: Pemerintah Targetkan Pendapatan Tahun Depan Rp 1.848,1 Triliun

"Nah, sekarang seluruh target penerimaan sedang turun. Ekspor migas atau non-migas defisit. Lalu dana untuk belanja negara dari mana? Ini merupakan konsekuensi yang rumit yang harus dihadapi," kata Heri di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (14/8).

Heri menilai, langkah itu akan sangat buruk jika benar-benar diterapkan. Sebab, harga minyak dunia sedang turun. Per 13 Agustus 2015, harga crude oil (Nymex) turun 0,09 atau saat ini berada di kisaran USD 43,21 per barrel.

BACA JUGA: AirNav Gelontorkan Rp 117 Miliar untuk Belanja Peralatan dan Mesin

"Kenaikan harga BBM dan TDL pasti memicu kenaikan ongkos operasional dan angkutan yang akan merembes pada naiknya harga-harga. Dan kenaikan itu akan sulit untuk turun lagi," tegasnya.

"Pemerintah sepertinya sedang menjebloskan rakyatnya yang sedang sulit menjadi tambah melarat. Rasa kemanusiaan pemerintah patut dipertanyakan," imbuh politikus Partai Gerindra itu. (fas/jpnn)

BACA JUGA: Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2016 Capai 5,5 Persen

 

 

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dialokasikan Rp 201,4 Triliun, Kebijakan Subsidi akan Ditata Ulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler