BBM Jenis Premium Semakin Langka

Jumat, 13 April 2018 – 00:45 WIB
SPBU. ILUSTRASI. Foto: Malut Pos/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - BBM jenis premium semakin langka. Mayoritas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bogor sudah mengganti mesin meteran dengan yang baru,  dengan hanya memasang pertalite, pertamax dan bahan bakar non subsidi lainnya.

Pengawas BBM SPBU 31 16113 Tentara Pelajar Bogor, Aip Syahrudin mengungkapkan, mulai awal April lalu BBM jenis premium sudah tidak didistribusikan lagi ke semua SPBU wilayah Jawa, Madura, dan Bali.

BACA JUGA: Tak mau Antre, Wanita Bergaun Biru Tampar Petugas SPBU

Dari edaran yang diterima dari pusat, kata dia, karena Jawa bukan termasuk wilayah penugasan yang diatur dalam Peraturan Presiden No 191 tahun 2014 tentang penyediaan pendistribusian dan harga jual eceran BBM dalam regulasi ini (Premiun).

"Wilayah penugasan disebutkan seluruh wilayah Indonesia, kecuali Jawa, Madura dan Bali," ucapnya kepada Radar Bogor (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: SPBU yang Jual Premium Hanya Tinggal 540

Aip menambahkan, sebelum April jenis premium masih ada. Hanya saja, kuota pengirimnya sangat sedikit. "Jadi sejak lama, pengurangan Premium itu. Seminggu dapat kuota hanya sekali sebanyak 8 ribu liter," ungkap Aip.

Ia mengakui, pelan-pelan masyarakat menjadi terbiasa dan wajar ketika premiun sudah tidak ada, karena selama ini pun kuotanya sedikit dan cepat habis di SPBU.

BACA JUGA: BBM Premium Langka, Archandra Tegur Pertamina

"Nah, kalau sejak April ini, benar-benar sudah tidak ada lagi jenis premium di Jawa, termasuk di Bogor ini. Sudah diberhentikan distribusinya," tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan pengawas SPBU 34 16121 Bondongan, Ahmad Sobari. Menurutnya, selama ini distribusi BBM jenis Premium hanya 8 ribu liter perminggu.

Jumlah tersebut, kata dia, hanya habis dalam hitungan jam. "Enam jam atau setengah hari juga habis itu kalau di sini," beber Ahmad.

Kalaupun pihak SPBU ingin menebus atau mendistribusikan lagi sebelum jangka seminggu, pasti tidak bisa atau ditolak oleh sistem pusat sesuai aturan yang ada.

"Ya, memang dirasa hilang karena sekali ada juga sedikit, langsung habis, memang sudah kebijakan pusat begitu. Kami hanya menjalankan sesuai kebijakan dan aturannya saja," katanya.

Menanggapai hal tersebut, Ketua Hiswana Migas Bogor, Bahriun Sinaga mengatakan, Perpres tersebut sedang direvisi tinggal menunggu persetujuan Presiden Joko Widodo bahwa distribusi BBM Premium akan kembali diberikan ke tiga wilayah tersebut.

"Itu Perpres sedang direvisi dan sepertinya dalam waktu dekat akan kembali didistribusikan premium walau dengan kuota yang tidak banyak," ungkapnya.

Adanya revisi tersebut, dikatakan Bahriun, bukan karena banyaknya protes mengenai berhentinya distribusi Premium.

"Memang ada yang protes, tapi tak terlalu besar-besaran, karena angkutan umum saja sekarang sudah banyak beralih ke Pertalite atau dengan gas PGN. Jadi memang mau direvisi dan kembali diadakan saja, permintaan tersebut bahkan dilontarkan Menteri BUMN beberapa waktu lalu," beber Bahriun.

Akan adanya revisi Perpres tersebut, Hiswana Migas sendiri tidak terlalu ambil pusing mengenai hal tersebut. "Kami tinggal tunggu saja revisi tersebut," katanya.

Ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor, Moch Ischak mengatakan, premium dikosumsi oleh golongan menengah kebawah maka dengan diberhentikannya pasokan premium maka pengemudi angkot yang dirugikan.

“Kami akan minta pemkot untuk segera adakan penyesuaan tarif dan mencabut subsidi untuk pelajar,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam waktu dekat akan melakukan rapat pengurus, Kelompok Kerja Unit (KKU) dan Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) untuk membahas masalah tersebut.

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Tbk Iskandar mengatakan, kelangkaan premium terjadi karena adanya pergeseran penjualan.

Iskandar menjelaskan, pergeseran tersebut terjadi karena ada ketimpangan harga antara BBM jenis premium dan pertamax. Di mana harga pertamax naik sedangkan premium tetap.

"Itu kembali ke aspek market, waktu harga rendah orang geser ke sana semua sehingga laku ke pertalite semua. Tiba-tiba premium ditahan (harganya) pertalite naik," kata Iskandar di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4). (ran/fik/c)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Premium Langka di SPBU, Jonan Ancam Beri Sanksi Pertamina


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler