jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto merespons kelangkaan solar atau BBM di beberapa daerah.
Politikus PKS itu meminta pemerintah segera mengatasi kelangkaan BBM.
BACA JUGA: Solar Langka di Jatim, Indonesia Mulai Krisis Energi?
"Bertindak cepat dan tidak menganggap sepele. Harus dapat diselesaikan sebelum merambat ke wilayah lain dan menjalar menjadi krisis energi seperti yang terjadi di beberapa negara," beber Mulyanto di Jakarta, Rabu (20/10).
Menurut dia, pemerintah dalam hal ini BPH Migas harus meningkatkan pengawasan.
BACA JUGA: Krisis Energi Sudah sampai Singapura, Legislator Minta Pemerintah Ambil Sikap
"BPH Migas harus bertanggungjawab. Jangan sampai kasus ini berlarut-larut dan membuat rakyat panik," beber dia.
Mulyanto juga meminta BPH Migas menjelaskan ke publik terkait jumlah cadangan dan kuota BBM yang tersisa pada Oktober ini.
BACA JUGA: Indonesia Harus Terhindar dari Krisis Energi, Pangan, dan Air
"Sehingga masyarakat tenang atas cadangan BBM nasional kita cukup," kata Mulyanto.
Mulyanto menilai kekhawatiran masyarakat terhadap kelangkaan BBM ini bisa dipahami.
Sebab beberapa negara seperti Inggris, China, India, termasuk Singapura sedang krisis energi. Masyarakat khawatir Indonesia mengalami kejadian yang sama.
"Dua jenis BBM langka itu adalah premium dan solar. Padahal BBM jenis ini sangat dibutuhkan masyarakat. Karenanya persediaannya harus selalu aman. Jangan sampai karena mau mengejar untung, distribusi BBM jenis ini ditahan-tahan oleh Pertamina," tegas Mulyanto.
Menurut dia, kelangkaan bukan hanya terjadi di Jawa dan Bali, bahkan sampai Sumatera dan pulau-pulau besar lainnya.
"Padahal jelas-jelas tidak ada kebijakan Pemerintah untuk menghapus BBM jenis premium di tahun 2021" kata Mulyanto.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia