BC Tangkap 3 Kapal Penyelundup Bawang Merah dan Ganja

Senin, 05 Desember 2016 – 17:42 WIB
Ilustrasi. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - BELAWAN - Jajaran patroli laut Kanwil DJBC Sumut menangkap 3 kapal penyelundup di sekitar perairan Asahan dalam dua hari berturut-turut.

Hasil dari upaya penegahan tersebut, ditemukan barang bukti 70 ton bawang merah ilegal, dan 8 bungkusan kecil daun ganja kering.

BACA JUGA: Berteduh, Malah Tewas Disambar Petir

Kabid Penindakan dan Penyidik Bea Cukai Sumut, Rizal, Minggu (4/12) mengatakan, awalnya penangkapan dilakuan terhadap KM Kurnia Semoga Abadi oleh kapal patroli BC 15031 di perairan Bagan, Asahan pada Sabtu (3/12) malam sekira pukul 22.30 WIB.

"Dari kapal ini, 50 ton bawang asal Malaysia ditemukan. Tapi, seluruh anak buah kapal (ABK) kabur melompat ke laut," jelasnya seperti diberitakan Sumut Pos (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Bulan Bintang Berkibar di Pante Cermin

Kemudian, pada Minggu (4/12) sekira pukul 02.30 WIB, petugas patroli BC 1508 kapal ikan nelayan tanpa nama dicurigai sebagai pelansir barang selundupan dari kapal besar ditangkap di perairan Tanjung Jumpul, Asahan. Dari pemeriksaan, ditemukan 8 bungkus kecil daun ganja.

"Nelayan pembawa kapal ikan berinisial, S diduga pemilik ganja. Saat ini, dia masih dalam proses pemeriksaan untuk diserahan ke polisi," kata, Rizal.

BACA JUGA: Wisata Ranu Gumbolo jadi Rebutan

Selanjutnya, patroli BC 15035 kembali menangkap KM Doa Bersama bermuatan 20 ton bawang merah pada Minggu pagi sekira pukul 07.30 WIB, di perairan Tanjung Siapi-api, Asahan. Cuma, lagi-lagi awak kapal lolos melompat ke laut.

"KM Kurnia Semoga Abadi dan KM Doa Bersama pengangkut bawang, saat ini ditarik menuju Belawan. Kapal ikan nelayan dengan barang bukti daun ganja, dibawa ke Teluk Nibung untuk diserahkan ke Polres Asahan," terangnya.

Menurut, Rizal kawasan perairan di Sumatera Utara yang rentan terjadi

penyelundupan adalah Asahan. Sebab, perairan ini berhadapan langsung dengan negara tetangga Malaysia. Kondisi ini, kerap dimanfaatkan pelaku untuk memasukan barang-barang impor secara ilegal.

"Yang perlu diwaspadai adalah perairan Asahan. Selain lautnya berhadapan dengan Malaysia, daerah ini juga sangat gampang didarati berbagai jenis kapal, sehingga sulit mengontrolnya," ungkap, Rizal.

Pun begitu lanjut dia, guna meminimalisir aksi kejahata penyelundupan. Aparat Bea Cukai lebih meningkatkan pengawas dan melakukan patroli laut di sekitar laut Asahan maupun sungai-sungai yang diduga menjadi jalur perlintasan kapal penyelundup.

"Selain itu, kita menggalang kerjasama dengan intansi terkait seperti Kepolisian dan TNI AL untuk melakukan operasi terpadu dalam memberantas kasus penyelundupan," ujar, Rizal.(rul/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebak Rayakan Ultah, Alun-Alun Rangkasbitung Jadi Tempat Pesta Rakyat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler