jpnn.com - CIREBON - Suasana duka masih terasa di rumah Rochmat (28) di Blok Kalisapu, Desa Wanakaya, Kecamatan Gunung Jati, Minggu.
Beberapa penghuni rumah pun terlihat berlalu-lalang mempersiapkan tahlilan setelah dua penghuni rumah yang merupakan mertua dan menantu tewas tersambar petir sehari sebelumnya.
BACA JUGA: Bulan Bintang Berkibar di Pante Cermin
Sambil menggendong bayi perempuan yang baru berumur dua bulan, Aniyah, 55, ibu kandung Rochmat, salah seorang korban tewas tersambar petir, mengisahkan kejadian di Blok Babadan, Desa Gesik, Kecamatan Tengahtani, Cirebon, Sabtu (3/12) lalu itu.
''Ini anaknya almarhum. Usianya baru dua bulan. Namanya Tanzila,'' jelasnya sambil memperlihatkan cucunya.
BACA JUGA: Wisata Ranu Gumbolo jadi Rebutan
Saat kejadian, keduanya baru pulang kerja. Mereka mampir untuk membeli jajanan di Pasar Plered.
''Kan lagi menggarap bangunan di Plered. Jadi, bolak-baliknya lewat situ (TKP, Red),'' ungkapnya.
BACA JUGA: Lebak Rayakan Ultah, Alun-Alun Rangkasbitung Jadi Tempat Pesta Rakyat
Keduanya ditemukan warga sekitar dalam kondisi tergeletak. Sementara itu, Honda Supra Fit bernopol E 6366 HY berada tak jauh dari korban.
Keduanya diduga berteduh di bawah pohon saat hujan besar melanda Cirebon pada Sabtu (3/12).
Namun, pada saat bersamaan, petir menyambar pohon tempat keduanya berteduh.
Keduanya pun tewas di tempat kejadian dengan luka hitam di dada. (dri/c5/ami/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Tongkang Tabrak Perahu Nelayan, 3 Orang Hilang
Redaktur : Tim Redaksi