BCA Anggap KPR Tumbuh 10 Persen Sudah Bagus

Kamis, 08 September 2016 – 08:52 WIB
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Armand W. Hartono mengakui, dengan adanya relaksasi LTV, permintaan terhadap KPR memang akan tumbuh.

Namun, perseroan tetap berfokus menyalurkan kredit dengan memegang prinsip kehati-hatian. ’’Relaksasi bergantung case-per-case setiap nasabah, disesuaikan dengan profil nasabah atau tidak,’’ katanya.

BACA JUGA: Bisnis Digital Bikin Pendapatan Telkomsel Naik 47 Persen

Uang muka pun tetap disesuaikan dengan kemampuan mencicil.

’’Tepat tidak dengan DP segini, cicilan segini. Untuk rumah kedua, karena risiko lebih naik, tentu ada pertimbangan-pertimbangan yang berbeda,’’ jelasnya di sela peluncuran layanan BCA Life V-Chat di mal Gandaria City, Jakarta, kemarin.

BACA JUGA: BNI Target Penyaluran KPR Tembus Rp 38 Triliun

Armand menambahkan, perseroan tahun ini memang memasang target pertumbuhan kredit di angka konservatif. BCA menargetkan pertumbuhan KPR di kisaran sepuluh persen.

’’Pertumbuhan sepuluh persen aja sudah bagus ya. Kita harapannya sih belasan gitu. Kalau 15 persen Insya Allah, maunya sih gitu,’’ tuturnya.

BACA JUGA: Barata Indonesia Gandeng Perusahaan Asal Jerman

Dalam beleid BI yang baru, uang muka KPR rumah pertama yang selama ini minimal 20 persen diturunkan menjadi 15 persen. Lalu, uang muka rumah kedua turun menjadi 20 persen dari sebelumnya 30 persen.

Begitu pula uang muka KPR rumah ketiga dari yang sebelumnya minimal 40 persen turun menjadi 25 persen.

Dalam relaksasi aturan tersebut, BI juga memperbolehkan nasabah menikmati fasilitas KPR secara inden untuk pembelian rumah kedua dan ketiga. Artinya, fasilitas pinjaman bank bisa dicairkan secara bertahap meski pembangunan rumah belum 100 persen tuntas. (dee/c14/sof/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tekan Angka Kecelakaan, Ini Strategi Grup Astra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler