jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia (BBCA) sudah menyiapkan berbagai strategi untuk mewujudkan target dana kelolaan nasabah prioritas senilai Rp 27,5 triliun hingga akhir 2018.
Salah satunya dengan menggandeng PT Eastspring Investments Indonesia untuk memasarkan produk reksadana kepada nasabah kaya (wealth management).
BACA JUGA: BCA Autoshow Surabaya 2018 Diramaikan 23 Dealer
Senior Executive Vice President Wealth Management BCA Christine Setyabudhi mengatakan, saat ini porsi terbesar investasi nasabah prioritas ditempatkan pada obligasi pemerintah.
”Obligasi masih cukup banyak walaupun sudah mulai bergeser ke reksadana,” tutur Christine, Senin (5/11).
BACA JUGA: Duit Berstempel Prabowo Satria Piningit Muncul dari ATM BCA
Saat ini dana kelolaan nasabah prioritas BCA di luar produk asuransi sebesar Rp 26 triliun.
Deputy President Director BCA Eugene Keith Galbraith menyebut generasi millennial semakin memahami urgensi investasi.
BACA JUGA: Penyaluran Kredit BCA Tembus Rp 494 Triliun
Itu artinya, kesadaran masyarakat terus meningkat untuk investasi. Kerja sama itu diharapkan membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan akan produk-produk investasi.
Nantinya, reksadana PT Eastspring Investments Indonesia akan melengkapi produk-produk wealth management dan membantu nasabah mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Dalam kerja sama itu, BCA bertindak sebagai agen penjual efek reksadana.
Hal itu juga merupakan bagian kontribusi perusahaan menjaga iklim investasi. Peningkatan jumlah nasabah diiringi minat investasi telah mendorong perusahaan terus membangun kerja sama konstruktif dengan perusahaan-perusahaan MI.
”Karena itu, kami akan terus memberikan solusi alternatif investasi bagi masyarakat dengan tetap memperhatikan service quality,” ucap Eugene. (dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 20 Persen Porsi Kredit BCA untuk UMKM
Redaktur : Tim Redaksi