jpnn.com, JAKARTA - Cisco Indonesia dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berkolaborasi memperkuat keamanan layanan digital perbankan melalui program Country Digital Acceleration (CDA).
CDA adalah program strategis Cisco untuk mendukung akselerasi digitalisasi lintas industri melalui solusi teknologi agar dapat memberikan pelayananan yang lebih bermanfaat dan efisien.
BACA JUGA: Bos BCA Blak-blakan soal Digital Banking Masa Depan, Ada Tren Baru?
Cisco Indonesia sendiri secara konsisten sudah melakukan program ini selama kurang lebih 3 tahun.
"Agenda digitalisasi BCA tentunya akan dapat memajukan industri perbankan," kata Marina Kacaribu, Managing Director Cisco dalam penandatangan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, belum lama ini.
BACA JUGA: Dua Bos BCA Menyingkap Data, Jangan Kaget dengan Hasilnya
Marina berharap melalui program ini BCA dapat meningkatkan security posture dan memberikan layanan digital yang lebih baik dan aman untuk masyarakat.
Menurut dia, di era digital first dan hyper-connected world ini keamanan menjadi faktor penting untuk kesuksesan dan sustainability bisnis.
BACA JUGA: Studi Cisco: Angka Kejahatan Siber pada UKM Gila-gilaan, Waspada!
"Besar harapan saya, solusi security yang diimplementasi dalam program CDA ini bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk perusahaan BCA di era digital ini," ujar Marina.
Solusi yang diberikan Cisco untuk BCA yakni melalui platform SecureX. Platform keamanan ini terintegrasi dan telah dilengkapi dengan seluruh produk Cisco Security lainnya, seperti Secure Endpoint, Secure Workload, dan Secure Internet Gateway.
Melalui SecureX, sistem keamanan pelanggan dapat disederhanakan dan diperkuat di seluruh jaringan hingga aplikasi secara lebih maksimal.
SecureX dapat membantu BCA untuk meningkatkan kemampuan pemantauan dan respons keamanan yang cepat jika terjadi ancaman siber.
Cisco menunjuk PT Mastersystem Infotama untuk menjadi implementor dari solusi ini.
"Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi BCA maupun Cisco,” ujar EVP Enterprise Security BCA, Thomas Lahey. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh