jpnn.com, JAKARTA - Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, gangguan pada satelit Telkom 1 mengakibatkan pelayanan pada 5.700 anjungan tunai mandiri (ATM) milik BCA menjadi terkendala.
Begitu pula dengan pelayanan 126 kantor kas BCA di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Menkominfo: Satelit Telkom 1 Sudah Uzur
"Tapi yang cabang hari ini sudah normal kembali, dari total 126 (kantor kas di daerah yang terkendala,red) sudah 121 yang normal. Untuk lima lagi semoga hari ini selesai. Jadi butuh waktu dua hari untuk membereskan (gangguan,red) ke 126 kantor kas," ujar Jahja di Gedung BCA, Grand Indonesa, Jakarta, Senin (28/8).
Selain layanan tarik tunai di 5.700 ATM dan pelayanan di 126 kantor kas, gangguan pada satelit Telkom 1 kata Jahja, tidak mengganggu pelayanan BCA lainnya.
BACA JUGA: 5.700 ATM Terganggu, Presdir BCA Minta Maaf
Termasuk layanan dari mesin Electronic Data Capture (EDC), begitu juga pada 11.500 jaringan ATM BCA lainnya yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia, tetap bisa memberikan pelayanan pada nasabah.
"Setahu saya tak ada jaringan online lain yang terdampak. Baik itu internet banking, EDC dan lain-lain," ucapnya.
BACA JUGA: Ini Penyebab Ribuan ATM Offline Akhir Pekan Kemarin
Sementara itu terkait pemulihan pelayanan di 5.700 ATM, Jahja mengatakan pemulihan dilakukan dengan pola rerouter, atau mengalihkan parabola dari masing-masing ATM yang terganggu dari satelit Telkom 1 ke satelit lainnya.
Proses rerouter dalam sehari bisa menyelesaikan 200 ATM. Karena itu diperkirakan proses perbaikan memakan waktu 2-3 minggu ke depan.
"Nanti kami akan bagi, tapi enggak sekaligus. Jadi misalnya kalau (selama ini) di satu tempat ada lima mesin ATM, karena menggunakan satu satelit maka mati satu mati semuanya. Nah dengan dua satelit, kalau mati satu, tidak semua mesin ATM di satu tempat tersebut mati," kata Jahja.
Menurut Jahja, langkah tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan pelayanan BCA pada para nasabah. Meski untuk itu perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan.
"Sekarang ini kan itu untuk sewa (satelit,red) Rp 2,5 juta/bulan/satu lokasi ATM. Nah kalau menggunakan (dua satelit,red) berarti biayanya Rp 5 juta/bulan/satu lokasi ATM," pungkas Jahja.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Permintaan Kredit Investasi Anjlok, Korporasi Hati-Hati Berekspansi
Redaktur & Reporter : Ken Girsang