jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai berkomitmen menjaga tren pertumbuhan ekonomi melalui kinerja ekspor.
Mengoptimalkan kinerja ekspor juga merupakan amanat Presiden Jokowi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Nasional 2022 pada Kamis (28/4).
BACA JUGA: Begini Cara Bea Cukai Gali Potensi UMKM di Daerah
Dalam musrenbang itu, pemerintah mendorong penyiapan kapasitas produksi nasional agar mampu bersaing pada pasar global.
Melalui pembinaan dan asistensi yang diberikan Bea Cukai Banten, PT Follow Me Indonesia berhasil melepas ekspor untuk keempat kalinya pada Jumat (13/5).
BACA JUGA: Bea Cukai Perkuat Sinergi dengan Aparat Penegak Hukum, Ini Tujuannya
PT Follow Me Indonesia merupakan salah satu Industri Kecil Menengah binaan Bea Cukai Banten dengan komoditas ekspor berupa body spray, parfum, krim rambut, dan gel rambut.
“Nilai ekspor PT Follow Me Indonesia pada ekspor kali ini mencapai USD 74.928. Dengan meningkatnya permintaan, PT Follow Me Indonesia mengekspor produknya ke Papua Nugini pada Juni dengan nilai USD 95 ribu,” ungkap Hatta Wardhana, Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai.
BACA JUGA: Bea Cukai Edukasi Pentingnya Kepabeanan ke Pelaku Usaha
Selain itu, Bea Cukai Yogyakarta mengawasi proses stuffing sekaligus melayani kegiatan ekspor PT Sinar Kencana Makmurjaya (SKM) pada Jumat (13/5).
Tercatat 8.350 pasang dan 22.805 sarung tangan jenis sarung tangan tenis, sarung tangan memancing, dan sarung tangan golf siap diberangkatkan ke Jepang.
Komoditas ekspor tersebut dikemas dalam 141 karton dengan berat total mencapai 1,28 ton.
“Puluhan ribu sarung tangan ini akan diangkut menuju pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan muat. Nilai ekspor PT Sinar Kencana Makmurjaya ditaksir USD 104.069,6 atau setara Rp 1,5 miliar,” terang Hatta.
Bea Cukai Ambon memberikan pelayanan dan pengawasan proses ekspor PT Aneka Sumber Tata Bahari (ASTB) dan PT Harta Samudra dengan komoditas utama ikan yellowfin tuna loin, Minggu (22/5).
Terdapat komoditas frozen yellowfin tuna loin sebanyak 52 ton berhasil diekspor PT ASTB dan 62,5 ton oleh PT Harta Samudra, dengan masing-masing nilai ekspor USD 489.555,33 dan USD 540.151,43.
“Komoditas ikan yellowfin tuna loin merupakan produk unggulan asal Ambon, Maluku," ungkap Hatta.
Selain memiliki jumlah yang cukup besar, harga jualnya cukup mahal. Kegiatan eksportasi kali ini sekaligus menandai meningkatnya geliat ekspor di wilayah Maluku.
"Harapannya, kegiatan ekspor ini diikuti perusahaan lain di wilayah Maluku sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Indonesia secara keseluruhan,” kata Hatta. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi